Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Keturunan Hasan Gipo-KH Mas Mansur Bangun Kota Lama Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak keturunan Hasan Gip (Ketua Umum PBNU pertama) – KH Mas Mansur (pendiri PW Muhammadiyah Jawa Timur) untuk membangun Kota Tua Surabaya.

“Saya mengapresiasi kegiatan anak cucu Gip yang tergabung dalam Yayasan Keturunan Sagipodin (IKSA) yang sedang membangun Arek Suroboyo, saya harap kita bisa terus bersinergi membangun Kota Tua,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Halalbihalal IKSA di Surabaya, Minggu. (21/04/2024).

Eri Cahyadi meyakini Halalbihalal menjadi pendorong semangat Arek-arek Surabaya dalam penciptaan lapangan kerja dan pengembangan kota.

“Saya berharap proyek ini membawa keberkahan dan kita bisa memperluas kerja sama,” ujarnya tentang pembangunan khususnya tiga kawasan kota tua Surabaya (Arab, Chinatown, Eropa).

Ketua Yayasan IKSA HA Wachid Zein mengucapkan terima kasih atas perhatian Wali Kota Eri Cahyadi terhadap keturunan Sagipodin.

Terima kasih atas perhatian yang diberikan Wali kepada Gipo, terima kasih juga telah menciptakan Langgar Gipo. Langgar merupakan salah satu dari empat aset keluarga Gipo, khususnya H Tarmidzi, ujarnya.

Selain Langgar Gipo, harta milik H Tarmidzi Gipo lainnya adalah kuburan di Rangkah seluas 223 meter persegi yang diambil masyarakat untuk membangun rumah ilegal, Makam Ampel (sebelah timur Masjid Ampel) berukuran 9×19. m2 ditempati oleh kuburan yang terakumulasi hingga penutupan dan barang-barang rumah tangga di kawasan Ketapang, Ampel, Surabaya.

Menyikapi aset Gipo lainnya, Pakar Wali Kota Tomi Ardiyanto menyarankan agar Yayasan IKSA menyurati Wali Kota mengenai penggunaan aset yang ada.

“Kalau asetnya didukung bukti yang kuat, Insya Allah kami siap membantu karena Pemkot punya tim pengacara, tim pengembangan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sebelumnya (27 Maret 2024), Eri Cahyadi memaparkan rencana Pemkot mengenai penataan kawasan kota lama dalam pertemuan dengan Ketua Yayasan IKSA HS Wachid Zein.

Kawasan ini banyak mempunyai bangunan-bangunan tua dengan jenis gaya bangunan yang berbeda-beda, sehingga perencanaan Kota Lama Surabaya adalah untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dari bangunan-bangunan tersebut.

Nantinya, pemugaran kota lama akan dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Eropa, China, dan Arab.

Ketiga situs tersebut akan digabungkan untuk memberikan pengalaman bertema kepada pengunjung situs bersejarah.

Insya Allah kota lama akan kita buka akhir Mei 2024. Kawasan ini luas sekali, dari Jembatan Merah sampai Kembang Jepun, masuk kawasan Pecinan, lalu kawasan Eropa, yaitu perkantoran lama di Surabaya, dan kawasan Arab di Ampel, termasuk Langgar Gipo di Ampel,” kata Wali Kota.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *