Wantim Golkar DKI Sebut Zaki Paling Cocok Jadi Bacagub Jakarta

JAKARTA – Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mendapat dukungan dari Dewan Permusyawaratan (Wantim) Golkar Jakarta sebagai calon Gubernur DKI Jakarta (Bacagub). Dukungan tersebut karena melihat rekam jejak dan prestasi Zaki saat memimpin Golkar Jakarta dan Bupati Tangerang dua periode (2013-2018 dan 2018-2023).

Anggota Dewan Permusyawaratan Golkar DKI Jakarta, Muhamad Uncu Natsir mengatakan, DPP Golkar menugaskan tiga kader puncak untuk mendalami dan mempengaruhi perolehan suara masyarakat Jakarta menjelang pemilu November 2024. Ketiganya merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta . Jakarta Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki, dan Wakil Ketua Golkar Erwin Aksa.

Kita lihat Ahmed Zaki Iskandar sepertinya lebih istimewa dari ketiganya. Ini terlihat dari kemauan kader Jakarta, kata Uncu di DPD Golkar DKI Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Ada beberapa alasan Wantim Golkar DKI merekomendasikan Zaki menjadi Gubernur Jakarta. Pertama, di bawah kepemimpinannya, Zaki berhasil menambah jumlah kursi Golkar di DPRD DKI Jakarta, dari semula 6 orang menjadi 10 orang pada Pemilu 14 Februari 2024.

Dengan perolehan suara tersebut, Golkar menjadi partai peraih kelima kalinya di DPRD Kebon Sirih Jakarta Pusat menggantikan posisi PAN. Dengan itu, Golkar berhak menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.

“Dari 6 menjadi 10 orang, ini meningkat signifikan di bawah kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar,” kata mantan anggota DPR ini.

Selain itu, Zaki yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran berhasil memenangkan Pilpres 2024 di Jakarta. Meski menang tipis dengan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, kemenangan Zaki menunjukkan pengalamannya memimpin organisasi.

Keunggulan lainnya, Zaki merupakan mantan Bupati Tangerang dua periode dan anggota DPR. Berpengalaman di lembaga eksekutif dan legislatif, Zaki dinilai sudah memiliki kematangan menjadi pemimpin.

“Dari segi pendidikan, beliau (Zaki) mendapat gelar master di bidang pemerintahan dan baru saja menyelesaikan doktor di bidang pemerintahan. Artinya, jika kita melihat calon-calon saat ini yang memiliki pengetahuan tentang tata kelola politik, kita semua bisa memahaminya.”

Namun Uncu menyadari popularitas Zaki di masyarakat tak setinggi calon lain seperti Ridwan Kamil. Ini mewakili sosok Zaki yang sederhana atau low profile, namun pekerja keras.

“Dia pekerja keras banget, kok. Kita rugi kalau dia tidak diangkat menjadi pemimpin Jakarta,” ujarnya.

Pertimbangan lainnya adalah mendukung Zaki menjadi Gubernur Jakarta karena dua calon lainnya dianggap sebagai tokoh nasional. Ia tak memungkiri nama Ridwan Kamil dan Erwin Aksa banyak dikenal masyarakat Indonesia sebagai tokoh politik.

Ridwan Kamil sudah menjadi tokoh nasional meski pernah menjadi Gubernur Jawa Barat, berbeda dengan Pak Zaki yang spesialis di Jakarta, kata Uncu.

“Kami juga sedang berkomunikasi dengan teman-teman (Golkar) di Jabar, sepertinya Pak Ridwan Kamil ingin bertahan (Pilkada) di Jabar,” lanjutnya.

Ridwan Kamil lebih tenar menggambarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat yang berjumlah 35 juta jiwa. Hanya ada 8 juta orang di Jakarta.

Sementara Erwin Aksa terpilih menjadi anggota DPR dan menjadi tokoh sentral dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Oleh karena itu, ia menilai tempat Erwin Aksa lebih tepat di tingkat nasional, bukan di daerah seperti Jakarta.

“Saya berharap beliau (Erwin Aksa) bisa bertahan di tingkat nasional, siapa tahu ikut dalam penyusunan kabinet (menteri yang ditunjuk),” kata uncu uncu.

Presiden Wantim Golkar Jakarta Jojo Wahab menambahkan, salah satu prestasi Zaki yang dirasakan masyarakat Kabupaten Tangerang adalah hadirnya stadion mini di seluruh kecamatan. Dengan bujet kecil, Zaki bisa membangun stadion mini sebagai sarana olahraga untuk tetangganya.

“APBD Kota Tangerang tidak besar, hanya sekitar Rp 7 triliun. Namun bisa dibangun stadion mini di 29 kecamatan di Tangerang, kata Jojo.

Selain itu, rekomendasi Zaki sebagai Gubernur DKI Jakarta menunjukkan evaluasi yang dilakukan Wantim Golkar DKI. Wantim yang beranggotakan 15 orang melakukan evaluasi terhadap kinerja dan aktivitas pengurus Golkar yang dipimpin Zaki.

Dari penilaian yang dilakukannya, Zaki banyak melakukan akselerasi demi kemajuan Golkar dan masyarakat Jakarta. Namun dia mengetahui, keputusan Direksi DKI masih ada di tangan DPP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *