Waspada Masih Ada Takjil Gunakan Bahan Terlarang

Regrunika.vo.id, Jakarta – Bepom mengingatkan populasi orang untuk dijual melalui padang rumput. Alasannya, BPM masih memiliki disk IFRT yang terbuat dari entri ilegal.

“Beepom, Direktur BPM D. D.

Dviana mengatakan BPM masih dijual beberapa tskiles kepada orang -orang yang menggunakan bahan berbahaya. Misalnya, gunakan es atau beragam minuman menggunakan pacar Cina dalam warna merah muda, yang menyerang.

Kemudian paket mie kuning kuning dibuat menggunakan cat kuning yang harus digunakan dalam warna tekstil. Isi jalan ditemukan merah. “Ini kemungkinan akan menggunakan batasan ini,” katanya.

Dia curiga bahwa penjual tidak tahu tentang pelarangan ini. Ada kemungkinan bahwa warna buatan digunakan karena keinginan untuk menjual produk makanan yang lebih menarik.

Penjualan TechGils juga akan bertahan untuk saat penjualan. Di sisi lain, penjual juga suka menggunakan makanan penutup manis manis buatan yang melebihi rentang BPM.

“Maka leluhur yang membuatnya lebih cerah dan tahan lama. Masih ada dan sering digunakan oleh pedagang.”

Divina terus membuat penjual dijual ke produk yang menjual pedagang BPM atau karakter MSME yang menggunakan konten berbahaya. BPOM juga memiliki masyarakat dalam masyarakat bagi orang untuk berhati -hati dalam memilih produk makanan. Mulai dibuat sebagai informasi membaca tabel informasi (IRI) dalam kemasan produk.

Kepala pemasaran strategis yang tidak berbasis dan MSME perlu ditekankan bahwa masing-masing untuk setiap kebutuhan untuk setiap warna dan makanan penutup untuk produk makanan. “Apa artinya digunakan adalah bahwa produk tidak boleh digunakan dalam produk makanan seperti jalan, apa yang dapat digunakan dalam produk makanan.”

Dia menyesal masih ada banyak pebisnis di makanan publik dan kesehatan masyarakat yang dibutuhkan makanan. Susanna juga merekomendasikan bahwa setiap produk dipilih oleh komunitas di mana produk tersebut memiliki nomor ponsel sudah ada. Meskipun mereka harus membeli makanan di jalan, orang -orang perlu dipilih dan berhati -hati untuk tidak memiliki makanan dengan bahan berbahaya.

“Jadi, jika kita pergi ke supermarket ada beberapa dari iklan makanan seperti terdaftar, jadi itu harus aman,” kata Susanna.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *