Wujudkan Swasembada Pangan, Kalsel Dukung Program Andalan Kementan

BARITO KUALA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) fokus pada Program Upaya Khusus (UPSUS) Kajian Kedaruratan Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa mandiri pangan dan menjadi food basket dunia.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Süleyman Penanggulangan Darurat Pangan UPSUS terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengembangan lahan, pemompaan, dan konsolidasi lahan pertanian. Amran terus meminta semua pihak untuk mempercepat perluasan produksi dan produksi.

“Tujuan kita ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan dunia. Ingat, dulu kita bisa mendapatkan penghasilan tiga kali berturut-turut dan kita semua melakukannya, bukan hanya Menteri Pertanian saja,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. pernyataan yang sampai ke SINDOnews, China (16/5/2024).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi hadir meninjau Prakiraan Darurat Pangan UPSUS di Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Tiongkok (16/5/2024). Hal ini mendorong petani untuk meningkatkan produksi dengan meningkatkan hasil dan indeks tanaman.

“Kita harus bisa meningkatkan indeks investasi. Apa yang harus saya lakukan? Pak Dedi menekankan: “Caranya adalah dengan memperbaiki lahan dengan membangun sekat dan pintu air serta pompa.”

Sementara itu, Direktur Balai Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya meminta pihak terkait segera melakukan pemompaan. “Dengan menggunakan pipa-pipa kabupaten dan pipa-pipa petani yang ada, segera bangun pipa-pipa di sekitar ladang agar lancar mengalir,” ujarnya.

Pada acara tersebut, Wakil Direktur Jenderal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah menyampaikan bahwa Kabupaten Barito Kuala berharap dapat mengembangkan lahan seluas 20.139 Hektar dan pembangunan antar daerah sebanyak 973 Hektar. “Di Barito Kuala, survei dan penelitian dilakukan di 17 kabupaten dengan luas total 17.132 hektare dan luas desain 10.705 hektare,” jelas Imam.

Ahmed Mawerni, Tenaga Ahli Bupati Bidang Dinas Sosial, juga turut serta dalam acara tersebut. Ahmad menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung kegiatan di Barito Kuala dalam rangka pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan.

Saat ini Kabupaten Barito Kuala mempunyai produksi pangan terbesar di Kalimantan Selatan, sehingga bisa dikatakan Barito Kuala merupakan keranjang pangan Kalimantan Selatan. “Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah mendukung Barito Kuala dan menyediakan proyek pertanian yang luar biasa ini,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *