10 Negara yang Sering Dilanda Banjir Bandang

JAKARTA: Tingkat bahaya banjir yang ekstrim diumumkan di banyak belahan dunia. Beberapa negara sangat rentan terhadap bencana-bencana ini karena faktor-faktor seperti kondisi geografis, iklim dan infrastruktur.

Berikut beberapa tempat yang sering terkena dampak banjir bandang dan mengapa sering terkena bencana ini.

1. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UEA), khususnya Dubai, beberapa kali mengalami banjir bandang dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan tinggi. Selain itu, UEA biasanya memiliki iklim gurun yang kering sehingga tanahnya tidak mampu menyerap air hujan dengan cepat sehingga dapat menyebabkan banjir bandang.

2. Pakistan

Pakistan rawan terhadap banjir bandang, terutama saat musim hujan. Penyebab utamanya adalah curah hujan yang deras dan curah hujan yang deras.

Selain itu, banyak lereng curam di Pakistan yang menyebabkan tanah longsor yang dapat menyebabkan banjir bandang.

3. Inggris

Inggris sering mengalami banjir, terutama saat musim hujan. Salah satu penyebab utamanya adalah hujan lebat berkepanjangan yang menyebabkan daratan jenuh air dan meluapnya sungai.

Selain itu, perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir di masa depan.

4.Bangladesh

Bangladesh adalah salah satu negara paling rawan banjir di dunia. Hal ini disebabkan letak geografis negara yang berada di delta sehingga rentan terhadap banjir.

Selain itu, musim hujan yang membawa hujan lebat ke Asia Selatan antara bulan Juni dan Oktober sering menyebabkan banjir, terutama di daerah dataran rendah seperti Bangladesh.

5. India

India rawan banjir bandang, terutama di kaki pegunungan Himalaya bagian utara. Salah satu penyebab utamanya adalah curah hujan yang tinggi dan curah hujan yang deras.

Selain itu, gletser di pegunungan Himalaya kerap menimbulkan banjir bandang. Perubahan iklim juga berperan dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir bandang di India.

6.Indonesia

Indonesia rentan terhadap banjir bandang karena berbagai faktor.

Faktor tersebut antara lain curah hujan tinggi, dataran rendah, erosi dan sedimen, terbatasnya kapasitas sungai dan pasang surut.

Selain itu, perubahan penggunaan lahan dan urbanisasi yang cepat juga memperburuk situasi.

7. Cina

Tiongkok kerap dilanda banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.

Selain itu, peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan, serta perubahan penggunaan lahan juga berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang di Tiongkok.

8. Amerika Serikat

Amerika Serikat rawan banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.

Selain itu, letak geografis dan kondisi tanah di beberapa wilayah juga turut berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang.

9. Australia

Australia rawan banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.

Selain itu, letak geografis dan kondisi tanah di beberapa wilayah juga turut berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang.

10. Belanda

Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang permukaan tanahnya berada di bawah permukaan laut. Hal ini membuat tempat tersebut rentan terhadap banjir.

Selain itu, sebagian besar masyarakat tinggal di dekat wilayah pesisir, sehingga meningkatkan risiko banjir.

Sepertiga wilayah Belanda berada di bawah permukaan laut dan dua pertiganya rentan terhadap banjir.

Sebagai bangsa, Belanda dilahirkan untuk berperang melawan laut. Mereka tinggal di delta, dataran rendah, pantai dan rawa. Seluruh kebudayaan Belanda lahir dari gagasan ini.

Belanda mempunyai sejarah panjang dalam menangani dan mengatasi banjir. Mereka telah mengembangkan sistem perlindungan banjir yang kuat dan efisien, termasuk pembangunan bendungan dan sistem pengelolaan air yang canggih.

“Dewan Air” atau otoritas pengelolaan air telah melindungi dataran banjir ini selama hampir satu milenium.

Namun, meski sistem pertahanannya kuat, Belanda masih berisiko tinggi terkena banjir bandang, terutama akibat perubahan iklim dan curah hujan yang berkepanjangan.

Oleh karena itu, mereka terus berupaya meningkatkan sistem perlindungan dan pengelolaan air untuk menghadapi tantangan ini.

Dalam menangani banjir bandang, setiap negara mempunyai strategi dan pendekatan yang berbeda-beda.

Namun, peningkatan frekuensi dan intensitas banjir yang terjadi secara tiba-tiba di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global yang harus diatasi bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *