5 Fakta Al Ridwan, Pasukan Khusus Hizbullah yang Bertugas Menyusup ke Israel

BEIRUT – Al Ridwan atau Radwan al-Hajj merupakan salah satu pasukan khusus Hizbullah. Seperti pasukan khusus lainnya, pasukan Hizbullah memiliki ciri dan fungsi tersendiri.

Meski perang Israel-Hamas di Gaza menyita perhatian dunia, namun menurut penilaian Center for Strategic and International Studies (CSIS), terdapat ancaman perang yang serius antara Israel dan Hizbullah.

CSIS mencatat Israel dan Hizbullah bersama-sama meluncurkan lebih dari 4.400 roket, rudal, dan serangan lainnya. Faktanya, Israel melancarkan perang pendahuluan melawan Hizbullah di Lebanon selatan.

Konflik tersebut tentu bisa memaksa Hizbullah mengerahkan pasukan khususnya untuk menyusup ke wilayah Israel. Jika pasukan khusus ini sudah beraksi, konflik keduanya dipastikan akan berkepanjangan.

5 fakta tentang Al Ridwan

1. Diproduksi sejak tahun 1990

Hizbullah telah melatih pejuang pasukan khusus sejak tahun 1990an. Awalnya kekuatan-kekuatan ini dikenal sebagai “kekuatan intervensi cepat” atau “unit intervensi”. Namun pada tahun 2008, nama tim ini diubah menjadi Al Ridwan.

Perubahan nama tersebut dilakukan untuk menghormati pemimpin senior Hizbullah, Imad Fayez Mughanih atau dikenal dengan sebutan “Hajji Ridwan”.

2. Fungsi khusus

Tentara Ridwan merupakan unit khusus Hizbullah yang tugas utamanya menyusup ke komunitas sipil di wilayah Israel dan wilayah Galilea.

Selain itu, pasukan khusus ini juga melakukan operasi pengintaian dan intelijen terhadap sasaran Israel menggunakan UAV.

3. Diisi oleh member berpengalaman

Pasukan Ridwan memiliki pengalaman khusus dalam penggerebekan dan taktik unit kecil dan, menurut Hizbullah, “melakukan operasi yang memerlukan penyergapan, pembunuhan, atau infiltrasi mendalam.”

Unit tersebut telah bertempur sejak 7 Oktober 2023 dan diperkirakan akan memimpin serangan Hizbullah di masa depan terhadap Israel.

Pasukan Ridwan terdiri dari sekitar 2.500 prajurit yang terbagi dalam beberapa detasemen. Setiap sub-unit terdiri dari 7-10 pemberontak yang berbasis di desa-desa Syiah di Lebanon.

Sebelum menjadi anggota Al Ridwan, pasukan Hizbullah harus menjalani berbagai pelatihan ketat seperti pelatihan penembak jitu, perang anti-tank, pertarungan tangan kosong, pelatihan bahan peledak, pelatihan mengemudi taktis, dan pelatihan pasukan khusus.

4. Terlibat dalam perang Suriah

Meski secara khusus ditugaskan untuk menyusup dan memantau wilayah Israel, pasukan khusus ini memiliki keleluasaan untuk melakukan tugas lain bila diperlukan.

Pasukan Ridwan terlibat dalam perang saudara Suriah sejak 2015-2016 dengan dukungan pemerintah Suriah dan ditempatkan di wilayah Aleppo.

Kekuatan-kekuatan ini juga berkontribusi pada pertempuran al-Qusair dan al-Qalamun, yang menentukan kemenangan pemerintah pada peristiwa tersebut.

5. Alat dan senjata

Pasukan Ridwan memiliki akses terhadap senjata dari seluruh cabang Hizbullah yang mungkin relevan dengan operasinya, termasuk setiap senjata terkait infanteri dan perang komando yang tersedia di pasar senjata.

Pasukan Ridwan menggunakan unit kecil yang sangat mobile pada sepeda motor, sepeda quad, dan kendaraan ringan segala medan yang dilengkapi dengan ATGM Kornet buatan Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *