5 Tips Merawat Transmisi Kendaraan agar Tak Cepat Rusak

JAKARTA – Semua orang berharap transmisi mobilnya tidak rusak dalam waktu dekat. Pasalnya, biaya perbaikan atau penggantian part yang tersisa tidaklah murah.

Jika terjadi masalah pada transmisi mobil maka tidak ada pilihan selain segera memperbaikinya karena tanpa part tersebut mobil tidak akan berjalan. Jadi, hemat atau tidak, jika transmisi mobil rusak, mau tidak mau Anda harus segera ke bengkel.

Nah, untuk menghindari kejadian serupa terjadi, ada baiknya Anda memperhatikan tips merawat transmisi mobil Anda agar tidak cepat rusak, seperti dilansir SlashGear, Rabu (3/4/). Apa itu. 2024).

Transmisi rata-rata mobil dapat bertahan 186.000 mil atau lebih. Jika Anda ingin memperpanjang umur transmisi, ada dua cara yaitu perawatan rutin dan perbaikan kebiasaan berkendara.

Tips agar transmisi mobil tidak cepat rusak. Ganti cairan dan saring secara teratur.

Cairan yang berbeda di seluruh mesin membantu mengurangi gesekan antar bagian yang bergerak, mengurangi penumpukan panas, dan mencegah komponen penting agar tidak cepat aus. Cairan transmisi penting untuk menjamin performa kendaraan. Namun cairan ini dapat terdegradasi akibat oksidasi hanya dalam jarak 37.000 kilometer. Oksidasi mengubah cairan dari warna merah normal menjadi warna gelap, menunjukkan bahwa cairan tidak lagi mampu melakukan tugasnya dengan baik.

Filter transmisi juga perlu diperiksa secara berkala karena berfungsi menangkap partikel yang tidak diinginkan di dalam cairan sebelum mencapai area kritis. Seiring bertambahnya jarak tempuh kendaraan, cairan transmisi dapat tersumbat oleh logam, kotoran, dan kotoran lain yang tidak diinginkan. Untungnya, ada filter yang membantu mencegah partikel-partikel ini memasuki transmisi, namun bisa tersumbat dan perlu diganti.

2. Gunakan cairan transmisi yang benar.

Ada berbagai jenis transmisi dan masing-masing memerlukan jenis cairan tertentu yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Beberapa produk dirancang untuk bekerja dengan transmisi tetap, beberapa kendaraan memerlukan cairan dengan viskositas sangat rendah, dan beberapa kendaraan tua mungkin memerlukan cairan multi-kendaraan sintetis. Cairan yang direkomendasikan juga dapat memberikan efek positif pada performa, sehingga transmisi dapat berjalan dengan lancar.

Memilih cairan tanpa rekomendasi pabrikan pada kendaraan Anda tentu dapat menimbulkan masalah. Cairan transmisi yang salah dapat gagal melumasi dengan baik, meningkatkan panas dan gesekan antar bagian, dan pada akhirnya menyebabkan biaya perbaikan yang mahal.

3. Akselerasi lambat

Mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat berdampak buruk pada transmisi kendaraan. Ketika kecepatan meningkat dengan cepat, transmisi harus bekerja lebih cepat dan lebih keras. Suku cadang mesin yang aktif menghasilkan banyak panas dan dapat rusak jika didorong melebihi kondisi berkendara normal.

Roda gigi transmisi mempunyai alur atau gigi yang saling menyatu pada saat perpindahan gigi. Saat bergerak cepat, persneling mudah rusak, dan pengemudi mungkin sulit berpindah dari satu gigi ke gigi lainnya. Kebiasaan berkendara, termasuk melebihi batas kecepatan, secara langsung mempengaruhi berapa lama waktu yang dibutuhkan transmisi. Cobalah untuk menggunakan teknik yang lebih ringan di belakang kemudi untuk membantu mengurangi tekanan pada mesin sehingga bertahan lebih lama.

4. Rem mesin

Pengereman mesin (engine brake) adalah usaha untuk mengerem dengan cara memutar mesin sambil memindahkan transmisi ke gigi yang lebih rendah. Jika Anda menghabiskan waktu di jalan pegunungan yang curam, Anda akan mencium bau rem yang terbakar karena penggunaan yang berlebihan. Sebaiknya gunakan rem secara hemat pada jalan menurun yang panjang, sehingga banyak pengemudi yang memilih untuk memperlambat kecepatan. Namun sebaiknya berhati-hati saat menggunakan engine brake agar tidak merusak transmisi, ubah kombinasi kecepatan dan pengereman saat turun agar tidak membebani transmisi.

Saat menggunakan gigi untuk mengurangi kecepatan, pengemudi akan merasakan putaran mesin hingga RPM lebih tinggi sebelum mobil melambat. Demikian pula, akselerasi yang agresif akan menambah tekanan pada gigi dan menyebabkan suhu pengoperasian meningkat. Ingatlah bahwa bantalan rem yang aus jauh lebih murah dan membutuhkan banyak tenaga dibandingkan memperbaiki atau mengganti transmisi.

5. Membawa beban berat

Kebanyakan orang sudah familiar dengan kenyamanan performa SUV dan pikap. Kendaraan ini seringkali dapat membawa lebih banyak kargo dan beban lebih banyak. Namun, jika Anda ingin menarik trailer atau mengangkut sesuatu, periksa terlebih dahulu kapasitas derek kendaraan tersebut. Demi keamanan, Anda harus mempertimbangkan untuk berhenti pada 90% dari kekuatan yang disarankan.

Membawa terlalu banyak beban pada mobil berbahaya dan memaksa transmisi bekerja terlalu keras. Gigi persneling yang memungkinkan transmisi diaktifkan selama pergantian gigi dapat patah akibat beban yang lebih berat daripada kapasitas kendaraan.

MG/Maulana Kasmadeva Iskandar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *