7 Fakta Timur Pane, Tokoh Legendaris Sumatera dengan Banyak Kisah Menarik

DENGAR nama Timur Pane mungkin sebagian masyarakat Indonesia masih asing. Ia merupakan pria misterius asal Sumatera Utara yang memiliki kisah hidup menarik.

Popularitasnya memang tidak setinggi para pahlawan terkenal yang banyak muncul di buku sejarah. Namun kiprah dan perjuangannya untuk bangsa Indonesia tidak bisa dianggap remeh.

Lantas, siapa sebenarnya Timur Pane? Lihat konten di bawah untuk mempelajari lebih lanjut.

Catatan Timur 1. Dari Pedagang Jengkol hingga Gangster

Sejarah Timur Pane merupakan kisah menarik yang selalu menarik untuk dibahas. Dalam banyak sumber disebutkan bahwa ia terlahir sebagai penjual jengkol dan sayur mayur di Medan.

Lalu ada pula yang mengetahui bahwa Timur Pane pernah menjadi pencopet besar. Apalagi, Timur Pane di Medan dikenal sebagai preman bernama Amat Boyan hingga Olo Panggabean.

Terlepas dari latar belakangnya, Timur Pane menjelma menjadi pejuang yang mulia. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, ia banyak berjasa, termasuk turun ke medan perang.

2. Ciri-ciri Fisik Timur Pane

Muhammad Radjab dalam bukunya ‘Tjatatan di Sumatra’ (1949) mengaku pernah bertemu dengan Timur Pane sendiri. Sebagai contoh, gambar Timur Pane berbadan pendek dan berbadan kecil.

Saat itu, separuh wajahnya lumpuh dan matanya tajam serta nyeri. Hal ini cukup menggambarkan gambaran Timur Pane yang ditakuti dan diklaim telah “membantai” banyak musuh di medan perang.

3. Anggota PNI-Hatta

Dalam karyanya, Timur Pane pernah mengaku sebagai anggota Partai Pendidikan Indonesia alias PNI-Hatta. Tak hanya itu, ia juga terkait dengan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Melihat keterkaitan tersebut, tidak mengherankan jika Timur Pane pada masa revolusi bergabung dengan Organisasi Perintis Indonesia (Napindo). Laskar Napindo sendiri merupakan sayap pemuda PNI.

4. Pelopor Laskar Napinto dan Marzos

Kiprah Timur Pane dalam perjuangan kemerdekaan terlihat saat ia ikut serta dalam Pertempuran Medan. Merujuk situs jasa-tni.mil.id, ia melawan dengan pasukannya yang terdiri dari penjahat yakni Laskar Napindo ‘Naga Terbang’.

Kemudian Timur Pane juga memimpin pasukan Barisan Marsose. Nama yang diambil dari brutalnya pasukan KNIL pada masa Perang Aceh memberikan kejutan yang mengejutkan.

5. Dia sering bekerja

Bersamaan dengan Barisan Marchose, Timur Pane kerap meledak. Dia jarang melucuti senjata petugas TRI dan polisi negara di wilayahnya.

Selain itu, Timur Pane kerap bentrok dengan para jenderal atau prajurit lainnya. Misalnya, ia pernah menggugat Hatta terhadap Kolonel Hotman Sitompul karena tidak memberikan senjata kepada prajuritnya.

Namun, menurut Sitompul, kebijakan tersebut dilakukan karena kekuatan yang dipimpin Pane kerap bekerja secara independen6. Pangkat Mayor Jenderal

Pada masa perjuangan kemerdekaan, sistem kepangkatan militer di Sumatera belum jelas. Timur Payne yang awalnya diberi pangkat Kolonel, terpaksa mengidentifikasi dirinya sebagai Mayor Jenderal ketika Tentara Marsois bergabung dengan TRI sebagai unit tempur yang disebut Strike Legion.

Namun, ketika Belanda melancarkan serangan pada bulan Juli 1947, pasukan Timur Pane berada dalam kebingungan. Selang beberapa waktu, Mohammad Hatta membubarkan Stormtrooper Legion (sebelumnya Marsose) setelah menetapkan kebijakan Reorganisasi dan Rasionalisasi Militer.

Setelah itu, nama Timur Pane seolah menghilang dari kancah militer di Sumut. Malah muncul wajah-wajah baru seperti Tahi Bonar Simatupang atau Abdul Haris Nasution.

7. Biografinya dijadikan film

Kisah Timur Pane ditampilkan dalam film ‘Naga Bonar’. Timur Pane yang lama mirip dengan film Naga Bonar, yakni sebelum revolusi ia bekerja sebagai kantong.

Berikut daftar fakta Timur Paine. Legenda menakjubkan dari Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *