Adakah Keterkaitan Tewasnya Ebrahim Raisi karena Menjadi Calon Kuat Penerus Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei?

TEHERAN – Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi terjadi di saat meningkatnya perbedaan pendapat di Iran mengenai masalah politik, sosial dan ekonomi. Selain itu, Raisi dinilai banyak kalangan sebagai kandidat kuat pengganti Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.

Ulama yang berkuasa di Iran menghadapi tekanan internasional untuk memperdalam hubungan militer dengan Rusia di tengah perselisihan mengenai program nuklir Teheran dan konflik di Ukraina.

Sejak sekutu Iran, Hamas, menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu invasi Israel ke Gaza, konflik antara kelompok yang bersekutu dengan Iran telah meletus di Timur Tengah.

Dalam sistem politik ganda Iran, yang terbagi antara faksi ulama dan pemerintah, mentor Raisi, Ayatollah Ali Khamenei, 85 tahun, yang menjadi pemimpin tertinggi sejak 1989, memiliki kekuasaan untuk membuat semua keputusan kebijakan penting.

Selama bertahun-tahun, Raisi dipandang oleh banyak orang sebagai pesaing kuat untuk menggantikan Khamenei, yang mendukung kebijakan Raisi.

Menurut Reuters, kemenangan Raisi dalam pemilu yang dikontrol ketat pada tahun 2021 akan menempatkan semua cabang kekuasaan di bawah kendali yang ketat, setelah delapan tahun di mana kursi kepresidenan dipegang oleh Hassan Rouhani yang pragmatis dan telah menarik perhatian negara-negara besar termasuk Washington.

Namun, posisi Raisi dapat dirusak oleh protes massal terhadap rezim ulama dan kegagalan mengembangkan perekonomian Iran, yang telah lumpuh karena sanksi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *