Agama Warga Negara Irak dan Persentasenya, Didominasi Islam Syiah

BAGHDAD – Agama penduduk Irak didominasi Islam yang terbagi menjadi Syiah dan Sunni. Saat ini, penganut aliran Syiah merupakan mayoritas masyarakat di wilayah tersebut.

Namun, dalam sejarahnya, pemimpin kelompok Islam Sunni telah memimpin Irak selama bertahun-tahun. Merasa tertindas, kelompok Syiah mulai memberontak pada tahun 1991 setelah Perang Teluk.

Sejak saat itu, kelompok Syiah mulai menyerbu, dan Ahlus Sunnah mulai diusir. Namun persentase penganut Syiah dan Sunni di negara ini tidak sama dengan persentase penganut Syiah dan Sunni di Iran.

Persentase Keagamaan Penduduk di Irak

Kementerian Perencanaan Irak memperkirakan jumlah penduduk negara tersebut akan mencapai 42,2 juta jiwa pada tahun 2022. Sedangkan berdasarkan persentase agama di negara tersebut, sumber baru diperoleh dari data statistik pemerintah pada tahun 2015.

Menurut statistik pemerintah Irak, sekitar 98% penduduk negara itu memeluk Islam. Dari jumlah tersebut, Muslim Syiah berjumlah 55 hingga 60%, sedangkan Muslim Sunni berjumlah sekitar 40% dari populasi Muslim.

Sebuah survei yang dilakukan oleh media ABC menunjukkan bahwa antara 47 dan 51% penduduk Irak mengidentifikasi diri mereka sebagai Syiah antara tahun 2007 dan 2009.

Sementara itu, survei Pew Research yang dilakukan di Irak pada akhir tahun 2011 menemukan bahwa 51% Muslim Irak mengatakan mereka Syiah, dibandingkan dengan 42% yang mengatakan mereka Sunni.

Menurut para pemimpin Kristen dan laporan serta media independen, kurang dari 150.000 orang Kristen masih tinggal di Irak atau sekitar 1% dari populasi.

Jumlah ini menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2003, ketika terdapat sekitar 1,5 juta umat Kristen di Irak.

Sekitar 67% umat Kristen beragama Katolik Roma (denominasi timur Gereja Katolik Roma), dan sekitar 20% adalah anggota Gereja Asiria di Timur.

Yang lainnya antara lain adalah Ortodoks Suriah, Katolik Siria, Katolik Armenia, Apostolik Armenia, Anglikan, dan Kristen Protestan dan Evangelis.

Menurut organisasi media, setelah kematian seorang dokter Yahudi karena stroke pada tahun 2021, hanya 4 orang Yahudi yang tersisa di Irak.

Para pemimpin Yahudi mengatakan banyak dari mereka tidak secara terbuka mengakui agama mereka karena takut akan penganiayaan atau kekerasan dari kelompok ekstremis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *