KUALA LUMPUR – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan serangan rudal dan drone Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selama akhir pekan adalah sah.
Negara-negara besar mendesak semua pihak dalam konflik untuk menahan diri setelah Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, meskipun militer Israel mengatakan semuanya berhasil dicegat.
Pemimpin Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim mendesak Israel untuk tidak mengambil tindakan pembalasan lebih lanjut yang dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
“Peluncuran drone Iran adalah langkah yang sah menyusul serangan biadab rezim Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan, mengacu pada serangan mematikan pada 1 April terhadap kedutaan Teheran di ibu kota Suriah, yang merupakan hutang besar Israel. .
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Anwar memimpin pertemuan Dewan Keamanan Nasional Malaysia membahas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pada Selasa (16/4/2024), AFP melaporkan.
Anwar membela hubungan Malaysia dengan kelompok Palestina; Pada tanggal 7 Oktober, Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan mematikan terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.
Saat berkunjung ke Jerman bulan lalu, dia menegaskan bahwa hubungan Malaysia adalah dengan sayap politik Hamas dan bukan dengan kekuatan militernya.
Dia mengatakan kemudian bahwa dia tidak meminta maaf untuk itu.
Serangan di Damaskus meratakan gedung kedutaan berlantai lima di dekat kedutaan Iran dan menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dua di antaranya adalah jenderal.
