Angela Tanoesoedibjo Buka Acara UN Tourism, Dihadiri Tokoh Perempuan di Industri Pariwisata Asia Pasifik

NUSA DUA – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraaf) Angela Thanosodibjo meresmikan 2nd UN Tourism Conference on Empowering Women in Tourism in Asia and the Pacific atau Konferensi Regional Pariwisata PBB ke-2 tentang Empowering Women in Tourism in Asia and the Pacific. Nusa Area Dua, Badung, Bali, Kamis (2/5/2024).

Konferensi ini dihadiri oleh ratusan orang termasuk pejabat pariwisata PBB, menteri pariwisata perempuan, pemimpin industri pariwisata perempuan, akademisi dan pemangku kepentingan dari kawasan Asia Pasifik.

Konferensi Pariwisata PBB ke-2 tentang Pemberdayaan Perempuan dalam Pariwisata di Asia dan Pasifik diadakan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata.

Kegiatan ini sejalan dengan tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan yang lebih luas dan menerapkan kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu komponen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Angela cukup beruntung menjadi salah satu pembicara di konferensi tersebut ketika ia membahas peran integral perempuan dalam industri pariwisata dan kurva keberlanjutan dan inklusi. Yang terpenting, kata Angela, adalah melakukan perbincangan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata dan menciptakan kemajuan dalam industri pariwisata untuk memberdayakan perempuan.

“Banyaknya peluang yang diberikan memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi di sektor tersebut. Pariwisata adalah jawaban atas kesenjangan gender,” kata Wamenparekraf.

Angela Thanosodibjo menjelaskan, pemberdayaan perempuan tidak hanya sekedar kesetaraan dan hak asasi manusia, namun pemberdayaan perempuan harus membawa manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Penelitian IMF menunjukkan bahwa mengurangi kesenjangan keseluruhan di pasar tenaga kerja akan meningkatkan PDB sekitar 8 persen di negara-negara berkembang. Pada saat yang sama, manfaat dari pengurangan kesenjangan gender akan lebih besar, artinya rata-rata PDB di negara-negara tersebut akan meningkat rata-rata 23 persen,” kata Angela.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, Indonesia menempati peringkat ke-87 kesenjangan gender global, yang berarti kesetaraan gender negara itu telah mencapai 69,7 persen. Angela mengatakan, melihat tantangan global, sebaiknya dipercepat dengan memperkuat berbagai kemungkinan yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *