Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan

JAKARTA – Arif Muazam menjadi wisudawan tercepat program Magister UGM pada wisuda pascasarjana yang digelar Rabu (24/2/2024). Pria berusia 39 tahun ini merupakan lulusan Magister Biologi dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lulusan S1 Fakultas Pertanian UGM ini mencatatkan prestasi sebagai wisudawan tercepat program pascasarjana UGM hanya dalam waktu 1 tahun 0 bulan.

Namanya mencuat sebagai peraih master tercepat setelah menyelesaikan sidang tesis berjudul Identifikasi Morfologi Tanaman dan Stabilitas Hasil Beberapa Genotipe Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di Gunungkidul DIY.

Baca Juga: Sosok Raden Farhan, Wisudawan Terbaik Unpad Selesai Kuliah dalam Waktu 3,5 Tahun

Pada wisuda program pascasarjana yang digelar di Grha Sabha Pramana, Arif dibawa dalam prosesi wisuda suci bersama 1.387 mahasiswa yang dinyatakan sebagai lulusan Magister, PhD, dan gelar profesi di UGM.

Kesuksesan pria kelahiran Gunungkidul, 5 September 1984 ini sebagai lulusan tercepat bukanlah sesuatu yang mudah untuk diraih, juga bukan berarti mustahil untuk dilakukan.

Selain strategi persiapan yang matang sebelum berangkat kuliah, Arif selalu mengedepankan aspek keteguhan hati dan keikhlasan hati dalam proses pembelajaran.

Baca Juga: Lulus Tanpa Skripsi dan KKN, Dewi Lulus Tercepat di UNY dengan IPK 3,85

“Niat belajar dan bekerja adalah ikhlas mencari keridhaan Tuhan Yang Maha Esa, rajin belajar dan rajin beribadah,” kata Arif, dilansir laman UGM, Jumat (26/4/2024).

Ia mengungkapkan, sebelum lulus menjadi lulusan pertanian UGM, ia bertekad memperdalam wawasannya mengenai biologi tanaman pangan.

Kecintaannya terhadap tanaman disusul dengan berbagai persiapan lainnya karena ia tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk belajar melainkan ingin segera mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata.

“Sebelum masuk perguruan tinggi, proposal penelitian dan kerjasama pendanaan sudah siap, minimal tiga hasil publikasi, baik internasional minimal triwulan III dan nasional minimal akreditasi Sinta 2,” ujarnya.

Terungkap bahwa antara tahun 2017 dan 2024 mereka menerbitkan setidaknya 15 studi penelitian tentang tanaman pangan. Beberapa di antaranya mengevaluasi pengaruh bahan organik terhadap produktivitas tanaman, serta keanekaragaman morfologi tanaman pangan yang tersebar di berbagai wilayah.

Selain kuliah, Arif pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengharuskannya berada di kantor sambil belajar. Bukannya menjadi beban, Arif justru menjadikannya peluang.

Tesis yang diajukan selain untuk memperoleh gelar, juga untuk menunjang karirnya di BRIN sebagai peneliti bidang Optimalisasi dan Peningkatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Tanaman Pangan Lokal. Melalui kajian tersebut, Arif melihat potensi tanaman pangan lokal khususnya sorgum di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Terkait pengalamannya kuliah di Fakultas Biologi UGM, Arif mengaku senang dan senang bisa kembali ke almamaternya untuk melanjutkan studi pascasarjana dengan kuliah di Fakultas Biologi UGM.

“Belajar di Biologi UGM sangat menyenangkan, nyaman, saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. “Dosennya juga ramah, sopan, dan tenaga pengajarnya ramah, bahkan ada program Fast Track,” aku Arif.

Peraih gelar Magister tercepat ini juga mendukung penuh program Fast Track UGM karena merupakan program senior yang ditujukan bagi mahasiswa program sarjana (S1) agar dapat segera melanjutkan ke jenjang Magister.

“Program ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan motivasi untuk melanjutkan studi, sehingga dalam waktu 5 tahun dapat memperoleh gelar sarjana dan magister sekaligus,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *