Astronom Pastikan Planet Vulcan Tidak Pernah Ada

BERLIN – Dunia nyata telah mengumumkan kemungkinan keberadaan planet Vulcan, versi nyata dari planet fiksi Star Trek.

Seperti dilansir Science Alert, Kamis (30/5/2024), para astronom menemukan sinyal yang sebelumnya diartikan sebagai tanda adanya planet yang mengorbit bintang yang dikenal sebagai 40 Eridani A (atau HD 26965) – bintang yang mengorbit planet

Vulcan dalam fiksi ilmiah Star Trek – sebenarnya adalah sinyal positif palsu, bukan berasal dari planet asing yang mengorbit. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa sinyal tersebut kemungkinan besar berasal dari bintang itu sendiri.

Penemuan ini menandai makalah keempat yang menyelidiki kemungkinan keberadaan Vulcan di kehidupan nyata, dan makalah ketiga yang tidak menemukan planet ekstrasurya (satu penelitian tidak meyakinkan). Ini mungkin pertanda bahwa pencarian planet Vulcan mungkin dibatalkan.

Hasil ini menyoroti perlunya pemahaman yang lebih baik tentang perilaku bintang, untuk mengidentifikasi ciri-ciri dalam analisis data di masa depan, saat kita memasuki era baru penemuan alien.

Penemuan Vulcan yang sebenarnya diumumkan pada tahun 2018, dengan planet ekstrasurya yang baru ditemukan secara resmi diberi nama 40 Eridani A b (atau HD 26965 b).

Namun temuannya sendiri menimbulkan keraguan terhadap keabsahan penemuannya. Potensi tanda-tanda eksoplanet dideteksi menggunakan metode kecepatan radial, yang digunakan ketika orbit eksoplanet tidak melewati antara kita dan bintangnya.

Kecepatan radial merupakan hasil interaksi gravitasi antara bintang dan planet. Exoplanet sebenarnya tidak mengorbit bintang dalam lingkaran sempurna; sebaliknya, kedua fenomena tersebut berputar mengelilingi pusat massa yang sama, menyebabkan bintang bergerak sedikit pada tempatnya.

Hal yang sama terjadi pada Matahari kita, dan kita dapat melihat perubahan kecil pada bintang-bintang jauh seiring dengan perubahan kecerahannya, yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet-planet yang mengorbitnya.

HD 26965 menunjukkan perubahan yang sangat mirip dengan apa yang diperkirakan terjadi pada perubahan kecepatan radial yang disebabkan oleh planet ekstrasurya dalam orbit 42 hari. Namun perubahan tersebut juga bisa disebabkan oleh perubahan permukaan bintang saat berputar pada porosnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *