Austria: Negara-negara NATO Sudah Lewati Garis Merah dalam Perang Rusia-Ukraina

VIENNA – Pemerintah Austria yakin negara-negara NATO telah melanggar batas ketika mereka mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasoknya untuk menyerang sasaran di tanah Rusia.

Penilaian tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Klaudia Tanner dalam wawancara Die Presse yang dimuat pada Sabtu (8/6/2024).

Beberapa anggota NATO secara terbuka mengizinkan Ukraina menggunakan pasokan senjata mereka untuk melakukan serangan lintas batas terhadap Rusia dalam beberapa pekan terakhir, meskipun dalam skala terbatas.

Negara-negara Barat bersikeras bahwa mereka belum menjadi bagian dari konflik tersebut dan hanya mendukung upaya Kiev untuk menghentikan masuknya pasukan Rusia ke wilayah Kharkiv.

“Garis merah telah terlampaui,” kata Tanner ketika ditanya tentang mengizinkan Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman menggunakan senjata mereka dalam serangan lintas batas.

Ketika pewawancara bertanya bagaimana lagi Kiev bisa menghentikan operasi di Kharkiv, menteri pertahanan Austria menjawab: “Sebagai negara yang netral secara militer, kami tidak punya hak untuk menghakimi.”

Kepala pertahanan Austria menambahkan bahwa dia setidaknya sangat senang karena Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah mengklarifikasi bahwa aliansi tersebut tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.

Stoltenberg mengatakan NATO tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan darat ke Ukraina pada konferensi pers pada hari Kamis.

Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pada hari Jumat bahwa ia hampir menyelesaikan koalisi internasional yang secara resmi mengirim “instruktur” militer Barat untuk melatih pasukan Kiev di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa Moskow mengetahui personel militer Barat bertempur di Ukraina, menyamar sebagai “tentara bayaran” dan “sukarelawan”.

Menurut Putin, senjata jarak jauh buatan Barat yang digunakan Kiev dalam serangan lintas batas juga sering dikendalikan dan digunakan oleh pasukan asing.

Faktanya, lanjut Putin, jika Ukraina mengambil tindakan, AS dan sekutunya akan menjadi pihak yang memberikan informasi intelijen kepada Kiev mengenai target Rusia.

Moskow telah memperingatkan bahwa serangan jangka panjang Ukraina yang didukung Barat terhadap wilayah Rusia akan berarti keterlibatan langsung Barat dalam konflik tersebut dan bahwa Rusia dapat meresponsnya dengan cara yang sama.

“Kami dapat merespons secara asimetris,” kata Putin pada hari Rabu, mengisyaratkan bahwa Moskow dapat memasok senjata serupa ke seluruh dunia yang dapat digunakan untuk melawan sasaran-sasaran Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *