Axiata Group Berharap Merger dengan Smartfren Telecom Selesai Akhir 2024

JAKARTA – Axiata Group Bhd memperkirakan merger antara PT XL Axiata Tbk, anak usahanya di Indonesia, dan PT Smartfren Telecom Tbk, anak usaha PT Sinar Mas, bisa selesai pada akhir tahun ini.

CEO Grup Aziata Vivek Sood memberi tahu. Ia mengaku optimis berdasarkan pengalaman masa lalu. Namun, proses merger biasanya memakan waktu beberapa saat bagi kedua belah pihak untuk “saling mengenal”.

Saat ini kedua perusahaan sedang dalam tahap uji tuntas dan persiapan struktur organisasi.

Vivek mengatakan mereka hampir mencapai kesepakatan akhir dan rincian lebih lanjut akan segera diumumkan.

Axiata melanjutkan transformasi strukturalnya di Indonesia dengan mengubah XL Axiata menjadi perusahaan layanan konvergensi (ServeCo) dan Link Net menjadi perusahaan jaringan serat optik (FibreCo). Mereka juga memanfaatkan sinergi antara kedua operasi tersebut.

Beberapa waktu lalu, Axiata menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sinar Mas untuk menjajaki merger XL Axiata dan Smartfren Telecom guna membentuk entitas baru bernama Merger.

XL Axiata merupakan aset Axiata terbesar di Indonesia dan perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di Indonesia dengan 58 juta pelanggan.

Penggabungan yang diusulkan diharapkan dapat menggabungkan skala, kapasitas, keuangan dan keahlian telekomunikasi Aziata dengan skala lokal dan pengetahuan pasar Sinar Mas untuk menciptakan penyedia layanan telekomunikasi yang lebih kuat di Indonesia.

Sementara itu, Aziata akan fokus dalam meraih peluang baru untuk memperkuat portofolionya, membuka nilai dan mencapai keseimbangan antara pertumbuhan bisnis berkelanjutan dan profitabilitas untuk memberikan dividen berkelanjutan kepada pemegang saham.

Aziata menerapkan strateginya dengan serangkaian latihan korporasi pada tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 (FY2023) dan berlanjut hingga FY2024.

Afiliasi utama mereka, CelcomDigi, menyelesaikan tahun pertamanya sebagai perusahaan gabungan dan berhasil mencapai sinergi merger yang ditargetkan.

Di pasar lain, Axiata telah memimpin konsolidasi industri di Sri Lanka dengan anak perusahaannya Dialog mengakuisisi 100 persen saham pesaing yang lebih kecil, Airtel Lanka.

Dialog ini diharapkan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan margin, dan peningkatan profitabilitas.

Pada kuartal keempat tahun 2023, Aziata juga menyelesaikan keluarnya dari Nepal dengan menjual anak perusahaan lokalnya, Ncell.

Di bidang infrastruktur, anak perusahaan di Asia, EDOTCO, berekspansi ke Filipina dengan mengakuisisi 2.710 menara dari PLDT dan berhasil melakukan refinancing utang jangka pendek senilai US$700 juta dengan utang jangka panjang. EDOTCO juga menandatangani perjanjian pembelian saham pada April 2024 untuk menjual operasinya di Myanmar.

Ke depan, Axiata akan memprioritaskan pemanfaatan peluang yang diciptakan melalui portofolio dan strategi bisnis 5-by-5 ​​serta mengembangkan portofolio pertumbuhan dan profitabilitas yang seimbang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *