Banjir dan Longsor Terjang 5 Kecamatan di Landak, 2.150 Rumah Terdampak

LANDAK – Banjir dan longsor melanda 5 kecamatan di Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Lima kecamatan, Kecamatan Ngabang, Kecamatan Jelimpo, Kecamatan Kuala Behe, Kecamatan Air Besar, dan Kecamatan Sengah Temila terdampak.

“Hujan deras dan angin kencang merendam 2.150 rumah warga dengan ketinggian berkisar antara 50 hingga 170 sentimeter. Banjir juga merusak 3 unit jembatan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, Jumat. (24/5/2024).

Sementara itu, 5 KK harus mengungsi ke lokasi pengungsian yang ditetapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak yang berlokasi di Kantor Kecamatan Ngabang.

Selain itu, longsor terjadi di dua tempat di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo. Dua unit alat berat dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Landak dan PKS PBL Engkadu langsung dikerahkan untuk membersihkan material longsor di Kecamatan Ngabang.

Sementara itu, longsor di jalan Jelimpo sudah teratasi dan bisa diatasi kembali. Kini, Bupati Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, telah menetapkan keadaan darurat pasca bencana banjir dan tanah longsor.

Keadaan tanggap darurat dinyatakan dalam Keputusan No. 265/BPBD/2024 yang berlaku selama 45 hari terhitung tanggal 22 Mei sampai dengan 6 Juli 2024.

BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca di Kalimantan Barat berpotensi hujan sedang hingga Sabtu (25/5), tepatnya di Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Sambas.

Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi banjir dan tanah longsor susulan di wilayah lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *