Biaya Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan, Pakai Ancaman Mutasi

JAKARTA – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Isnar Widodo, mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Kementerian Pertanian (Kementan), untuk diperiksa lebih lanjut dalam kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi. Kementerian Pertanian, Rabu (24/04/2024) digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (TPCOR) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Isnar mengungkapkan di ruang sidang, Kementerian Pertanian sempat meminta cuti dari acara ulang tahun Syahrul Putra, putra Kemal Redindo dan cucu Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Awalnya, Ketua Hakim menanyakan kepada saksi mengenai permintaan uang dari beberapa anggota keluarga SYL. “Siapa lagi kalau bukan putri Menteri Tita (Indira Chunda Tita)?” tanya Rianto.

— Anak menteri, jawab Isnar.

Isnar menjelaskan, orang yang dimaksud adalah Kemal Redindo Sayahrul Putra. Hakim mempertanyakan pengetahuan saksi terhadap Kemal Redindo.

“Apakah kamu kenal? Pernahkah kamu melihatnya secara langsung?” tanya Rianto.

“Jika permintaannya tidak langsung, maka melalui Panchi atau Aliandri ya Baginda,” jawab Isnar.

Isnar mengatakan Aliandri merupakan orang kepercayaan Kemal Redindo yang tinggal di Makassar. “Di situkah Aliandri datang? Apa permintaannya? Pihak lain?” tanya Rianto.

– Pesta juga, jawab Isnar.

“apa lagi?” kata Rianto.

“Itu sesuai dengan permintaan anaknya,” kata Isnar.

Hakim kemudian mengklarifikasi apa saja tuntutan anak Kemal Redindo itu. “Iya, seperti ulang tahun,” kata Isnar.

“Apa artinya?” Rianto meminta klarifikasi.

“Anak Bang Dindo sedang berulang tahun, jadi dia minta dibagikan ke kami,” jelas Isnar.

Isnar mengaku tidak ikut serta dalam persiapan acara ultah tersebut. Namun tak lama kemudian ia mendapat kuitansi atau kuitansi biaya penyelenggaraan ulang tahun cucu SYL tersebut.

“Bene dilewati Panji atau siapa?” tanya Rianto.

Kadang bisa diserahkan ke Ubaid (Ubaidah, penjaga rumah dinas Vidya Chandra) dan kadang ke Ali (Aliandri, orang kepercayaan Kemal Redindo), kata Isnar.

“Apa yang memberitahumu?” Rianto bertanya lagi.

“Berikan ini. Berikan aku sejumlah ini..” Meniru orang yang menyerahkan tagihan, kata Isnar.

Isnar menambahkan, terkadang tagihan tidak segera dibayarkan. Suatu kali dia memperpanjangnya menjadi seminggu. Tertegun, Isnar mengaku mendapat teguran dari Panji dan Aliandri.

“Apa peringatanmu?” tanya Rianto.

“Kalau emosinya manja, itu Pak Dindo. Nanti bisa dipindahkan,” jawab Isnar.

“Jadi Anda mentransfer uang atas nama keluarga menteri, apakah Anda sukarela atau terpaksa?” Rianthi bertanya lagi.

Isnar berkata, “Harus, Tuanku.

“Kenapa kamu memaksakannya? Apa yang kamu takutkan?” Tanya hakim lagi.

“Dalam bahasa kami, kalau pembayarannya selalu Panji. Panji selalu bilang, ‘Kalau kamu pindah seperti ini, nanti Pak Isnar yang menggantikanmu,’” kata Isnar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *