Bos Lamborghini: Orang Super Kaya Rela Beli Mobil Hybrid, Bukan Listrik!

Jakarta – Para eksekutif Lamborghini mengatakan konsumennya lebih bersedia membeli mobil hybrid dibandingkan mobil listrik.

Peralihan mobil ICE (Internal Combustion Engine) ke mobil listrik memang benar-benar terjadi. Tapi bagaimana dengan mobil sport mewah? Akankah konsumen yang biasanya membeli mobil bermesin besar dan bersuara keras akan tergantikan oleh mobil listrik yang senyap?

CEO Lamborghini Stephan Winkelmann mengatakan penjualan mobil hybrid plug-in baru Urus SE relatif tinggi. Artinya konsumen dianggap sudah “menerima” teknologi hybrid.

Stephan mengatakan pembeli barang mewah terkenal sulit diprediksi. Namun merek mewah asal Italia, Lamborghini, tampaknya berhasil memahaminya.

Urus SE merupakan versi hybrid plug-in terbaru dari Lamborghini. Dijuluki “SUV Super Sport”. Urus SE versi terbaru rupanya sudah terjual habis dengan permintaan sebanyak 5.000 unit pada akhir tahun 2025.

Lamborghini juga baru saja mencatat rekor satu tahun lagi. Ini semua tentang kecepatan. Mungkin, orang kaya yang membeli Urus SE tidak memperdulikan berapa banyak bahan bakar yang dikonsumsi mobil tersebut.

Namun Urus SE didesain canggih, hemat bahan bakar, dan sangat cepat. Tenaga gabungan Urus SE yang hampir 800 hp melontarkan SUV ini dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,4 detik.

Tunda peluncuran mobil listrik?

Bagi Lamborghini, kesuksesan plug-in hybrid sangat berarti. Bisa saja mereka menunda pergantian seluruh model ke mobil listrik pada akhir tahun 2030.

Namun Stephen tak mau berspekulasi. “Kita hidup dalam kondisi ini sekarang, jadi tidak ada gunanya bertanya apa yang akan terjadi dalam lima tahun atau lebih,” kata Winkelman kepada Yahoo Finance.

Namun satu hal yang pasti: penerimaan pelanggan terhadap mobil hybrid merupakan perubahan tren. “Konsumen menyukai mobil hybrid. Karena tenaganya lebih besar, emisi CO2 lebih rendah, dan irit bahan bakar,” ujarnya.

Saingan utama Lamborghini, Ferrari, juga mengalami tahun yang baik. Ferrari akan melaporkan hasil kuartal pertama pada 7 Mei dan merupakan tolok ukur yang digunakan Lamborghini untuk mengukur keberhasilannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *