Makassar – Sigit Presetia menegaskan informasi yang kembali dirilis BRI di media sosial @rakyatdotnews terkait hilangnya uang tunai Rp 400 juta dari klien bernama Sigit Presetia yang viral di media sosial TikTok dan WhatsApp. www.rakyat.news seharusnya dilakukan pada April 2024 berdasarkan fakta nyata.
Kepala Cabang BRI Makassar Panakkukang Ronald Roho, Jumat (26/4/2024), menyatakan, uang tersebut bukan hilang, melainkan investasi informal (Bodong) Sigit Prasetyatergiur yang diberikan oleh teman dekat Sigit yaitu Zul Ilman Amir, mantan pegawai BRI.
BRI sendiri telah melakukan penelitian berdasarkan informasi dan dokumen yang otentik dan sah. Berikut tiga fakta BRI.
1. Uang ditarik dari nasabah
Sigit Prasetya menyetorkan dana tersebut ke BRI pada 29 Agustus 2018. Yang bersangkutan mendatangi kantor BRI Unit Toddopuli, Makassar pada pukul 14.04 dan menyetor uang senilai Rp400 juta. 49 detik kemudian, pukul 14.05, yang bersangkutan mengeluarkan uang dengan jumlah yang sama.
Penarikan tersebut dilakukan karena yang bersangkutan batal menabung di BRI. Konfirmasi transaksi deposit dan penarikan telah selesai dan ditandatangani oleh pihak terkait sehingga transaksi penarikan tersebut sah dan sah.
2. Percayai uang mereka karena kedekatannya
Uang dari BRI dikirimkan sendiri oleh Sijit Prasetya kepada Zul Ilman Amir. Hal itu dilakukan berdasarkan kedekatan personal antara Sigit dan Ilham yang sudah berteman sejak kecil.
Sesuai wasiat Illman, Sigitt mentransfer uang tersebut ke Illman di tempat lain, dengan harapan mendapat untung.
3. Dikonversi ke akun pribadi
Dana yang diterima Ilman akan diterima oleh Andy Alvin Olia Nurdin dengan tujuan mendapatkan keuntungan atas investasi tersebut. Andy juga diketahui merupakan sahabat Ilman dan Sigit. Hal ini tercermin dalam surat perjanjian yang diterbitkan oleh Notaris Agrianti Widya Lestari, SH, M.Kn pada tanggal 19 April 2019.
Oleh karena itu, Ronald Rojo menyatakan, yang bersangkutan menitipkan uang tersebut kepada Saudara Illman dengan tujuan untuk mendapatkan kedekatan dan keuntungan, hal tersebut di luar kewenangan dan tanggung jawab BRI.
“Selanjutnya BRI menghimbau masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan uangnya pada lembaga/lembaga resmi,” ujarnya.
