Deretan Letjen TNI yang Bertugas di Kementerian/Lembaga, Nomor 2 dan 4 Peraih Adhi Makayasa

JAKARTA – Perwira Tinggi (Pati) Tentara Nasional Indonesia berpangkat Letnan Jenderal (Letgen) ditugaskan di berbagai kementerian/lembaga. Jenderal bintang tiga ini menduduki jabatan penting di kementerian/lembaga.

Empat orang di kementerian/organisasi tercatat sebagai petahana. Keempat letnan jenderal TNI tersebut berasal dari Korps TNI Angkatan Darat.

Mereka lulus Akademi Militer (Akmil) masing-masing pada tahun 1988, 1989, 1990 dan 1991. Pada saat yang sama, dua dari korps infanteri, satu dari Corpusus dan satu dari korps transportasi.

Pangkat Letjen TNI yang bertugas di berbagai kementerian/lembaga 1. Letjen TNI Suhrianto

Suhrianto, purnawirawan Wakil Panglima TNI berpangkat Letnan Jenderal, dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kementerian/lembaga. Ia menjabat Presiden BNP Paribas sejak 17 November 2021.

Suhayanto lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1989. Dilihat dari kiprahnya di militer, karier Suharyanto bisa dikatakan sukses. Tak hanya naik status, ia juga banyak dipercaya menduduki berbagai posisi strategis.

Pada tahun 2016, Suhayanto menjadi Direktur Kepegawaian Sekretariat BIN. Sekitar setahun kemudian, ia dimutasi ke posisi Direktur Anti Separatis BIN.

Belakangan, ia juga berperan sebagai Kasdam Jaya (2018-2019). Namanya semakin tenar saat menjabat sebagai Sekretaris Presiden di Departemen Sekretariat Negara (2019-2020).

Karirnya semakin cemerlang saat diangkat menjadi Panglima Kodam V/Brabbizair (2020-2021). Suharyanto kemudian diangkat menjadi Kepala Biro Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sejalan dengan jabatan barunya sebagai Kepala BNPB, Suharyanto juga dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan Jenderal (bintang tiga). Ia mulai menjabat di Istana Negara pada Rabu (17 November 2023).

Pelantikan Kepala BNPB dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 140/P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BNPB. Penggantinya saat itu adalah Letjen Ganip Valsito dari Tentara Nasional Indonesia.

2. Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso

Letjen TNI Teguh Pudjo Rumekso merupakan seorang Pati TNI AD yang bertugas di Departemen Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Per 27 Juni 2022 menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Sesmenko Polhukam).

Jenderal bintang tiga kelahiran Medan, Sumatera Utara ini memulai karir militernya pada tahun 1991 sebagai letnan di Pusenif Kodikla TNI Angkatan Darat. Tak lama kemudian, ia menjadi perwira di Kodam V/Brawizaya. 1992.

Saat mencapai pangkat Letkol atau Letkol, Teguh dianggap telah menjadi Dandim 0904/Tanah Grogot, kemudian masuk Ring Istana 1 sebagai Wadan B Grup Paspampress. Pada tahun 2011, Teguh Pudjo Rumekso dipromosikan menjadi Asops Kasdam VI/Mulawarman. Akibat promosi tersebut, pangkatnya naik menjadi Kolonel.

Pada tahun 2013, beliau diangkat menjadi Biro Keamanan PJU Sekretariat Presiden. Teguh Pudjo terpilih menjadi Komandan Upacara Istana Negara pada 17 Agustus 2014, di tahun terakhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak itu, karier militernya terus menanjak. Prajurit kelahiran 20 April 1968 ini melejit pada tahun 2016 saat dipromosikan menjadi Wadanpusenif Kodiklatad. Setahun kemudian, Teguh dimutasi ke Kasdam VI/Muravarman.

Pada tahun 2018, ia kembali ke Pusenev sebagai Dempsenev Kodikrata setelah terpecah menjadi dua bintang. Setelah bertugas selama dua tahun di Dempsenif Kodi Kratad, Tegu dipindahkan ke Dempsenirabad untuk mendukung manuver tempur TNI AD. Setahun kemudian diangkat menjadi Pangdam VI/Mulawarman.

Selama berkarir di Korps Baret Merah, nama Teguh Pudjo Rumekso juga dikenal karena pengalaman tempurnya. Operasi Seroja tercatat melakukan sejumlah operasi, antara lain operasi pengamanan Timor Timur (kini Timor-Leste) dan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Dengan pengalaman tersebut, Presiden Jokowi tak segan-segan menunjuk peraih Penghargaan Adi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Militer (Akmir) itu sebagai Sekretaris Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada tahun 1991. Mendapat pangkat barunya, Teguh Pudjo Rumekso otomatis naik pangkat menjadi letnan jenderal (letgen) atau pangkat bintang tiga.

Pada Mei 2023, Teguh Pudjo Rumekso juga ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Panel Pelaksana Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat (PPHAM) di luar hukum. Penunjukan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2023 tentang Kelompok Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Secara Non-Judisial.

3. Letjen TNI Budi Prizzono

Letjen TNI Budi Prijono merupakan Perwira Senior AD (Pati) TNI dan saat ini menjabat sebagai Irjen (Irgen) Kementerian Pertahanan (Kemhan). Pria kelahiran Tulong Agung, Jawa Timur, 16 Juni 1966 ini menggantikan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana sejak 27 Juni 2022.

Budi Prijono merupakan sahabat mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurchaman. Mereka berdua merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988. Bedanya, Letjen TNI Budi Prizono berasal dari satuan Korps Perhubungan (CHB).

Budi Prizzono lulusan Akademi Militer dan memiliki karir militer yang cemerlang. Beberapa posisi penting pernah dijabatnya, termasuk jabatan Kahubdam IV/Diponegoro pada tahun 2009. Kemudian datang Asrandam XVI/Patimura, Paban I/Ren Slogad dan Dirhubad selama dua tahun dari 2015-2017.

Tak hanya itu, Budi Prijono pernah menduduki jabatan strategis di Badan Intelijen Negara (Dansatkomlek) RI, kemudian menjabat sebagai Menteri Pertahanan Kabaranhan Kemhan dan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan, hingga akhirnya diangkat menjadi Irjen Departemen Pertahanan.

Secara akademis, Budi Prizono juga merupakan prajurit Tentara Nasional Indonesia dengan pendidikan luas seperti Sekolah Dasar Cabang Hub (Sesarkab), PARA Dik, Diklapa I dan II serta Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sescode) tahun 2003. .

Diantaranya adalah United Nations Military Observer Course tahun 2005, proyek Foreign Affairs Procurement Sus (FMS) Amerika tahun 2006, Sekolah Staf dan Komando (Sesco) TNI tahun 2014, dan Akademi Nasional Ketahanan Bencana (Lemhannas).

Selama bertugas di militer, Budi Prizono merupakan seorang Tentara Nasional Indonesia AD berpengalaman dengan pengalaman tempur yang luas. Berbagai tugas telah ia laksanakan di zona konflik. Di antaranya, operasi di Timor Timur yang dilakukan pada tahun 1992 dan 1994.

Pada tahun 2001, ia juga menjabat sebagai pengamat militer (Unikom) di Irak. Budi Prijono juga pernah menjabat sebagai komunikator pada Kursus Pengamat Militer Singapura di Malaysia pada tahun 2005 dan sebagai Pengamat Militer (Unmis) di Sudan pada tahun 2006.

4. Letjen TNI I Nyoman Cantisa

Terakhir adalah nama Letjen TNI I Nyoman Cantiasa yang menjabat Wakil Direktur Badan Intelijen Negara (Waka BIN) sejak 9 November 2023. Ia mengisi jabatan yang ditinggalkan Letjen TNI Teddy Laxmana Vidya Kusuma.

Prajurit kelahiran Bulereng, Bali ini sukses berkarier. Sebelum menjabat Wakil Direktur BIN, Kantiasa menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Kursahli KSAD) pada 15 Mei 2023 hingga 9 November 2023.

PATI TNI ADA memiliki pengalaman di Infanteri (Kopassus) dan juga pernah bertugas di posisi penting lainnya. Mulai dari Panglima Komando Gabungan Daerah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III), Panglima Komando Distrik Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, dan Panglima Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Candiaza juga menjabat sebagai Kepala Staf Kodam 18 pada Desember 2017 hingga November 2018. Sebelumnya juga menjabat Danrem 173/Praja Vira Braja dan Kasdam XVII/Cenderawasih.

Jenderal bintang tiga ini merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 1990. Cantiasa juga tercatat sebagai siswa terbaik karya tulis pada Pendidikan Umum (DCRAG) Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesco) XLI. Tahun 2014.

Sebagai seorang kolonel, Candiaza terpilih menjadi komandan upacara pemecatan Tentara Merah Putih. Ia merupakan komandan acara peringatan 68 tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan di Istana Kemerdekaan pada 17 Agustus 2013.

Sebagai prajurit Baret Merah, Kantiasa bertugas menyelamatkan sandera di Irian Jaya saat masih menjadi letnan infanteri (Letu) dan menjabat sebagai Komandan Detasemen 81 (Pemberantasan Terorisme) atau Wakil Komandan Detasemen 7. 81/Guerto Kopassus. Pada tanggal 9 Mei 1996, Kantiasa dan prajurit Corpasa lainnya berhasil menyelesaikan misi tersebut dengan menyerang markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di desa Mimikagamama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *