Donorkan Sperma Sembarangan, 3 Pria dari Keluarga yang Sama Jadi Ayah Lebih dari 600 Anak

QUEBEC – Tiga pria dari satu keluarga melahirkan lebih dari 600 anak melalui donor sperma yang tidak terkontrol. Ini terjadi di Kanada.

Fenomena ini terungkap melalui film dokumenter Noovo Info.

Tiga orang dari Quebec adalah donor sperma untuk wanita yang mencoba hamil di seluruh Kanada.

Mereka menawarkan sperma gratis melalui iklan Facebook, tidak ada satupun yang diatur oleh Health Canada.

Fenomena ini terjadi ketika perempuan merespons usulan tersebut.

Noovo Info pertama kali melaporkan bahwa dua pria dari keluarga yang sama menyumbangkan spermanya, namun segera mengetahui bahwa ada cerita lain yang lebih menarik.

“Kami menyadari ini adalah cerita yang lebih besar karena kami mendapat begitu banyak komentar dari banyak ibu. Berikut pernyataan Mirror, Minggu (5 Mei 2024):

“Sekarang ketiga pria ini memiliki lebih dari 600 anak, dan ini adalah cerita yang tidak pernah berakhir.”

Film dokumenter bertajuk “Pere 100 enfants” ini dibuat oleh jurnalis Marie-Christine Bergeron dan Maxime Landry.

Mereka berbicara dengan para ibu yang merasa ngeri saat mengetahui anak-anak mereka memiliki banyak saudara tiri.

Dua dari pendonor sperma tersebut memiliki kelainan genetik langka yang mempengaruhi hati dan dapat diturunkan kepada anak-anak mereka.

Fenomena ini terungkap di Kanada setelah Dylan Stonemiller (32), seorang donor sperma serial Amerika, mencoba menghubungi 96 anak yang ayahnya semasa kuliah.

Stone-Miller sedang dalam misi untuk menemukan 96 anaknya yang telah lama hilang.

Dia menyiapkan spreadsheet dengan semua nama dan ID bank sperma unik mereka. Sejauh ini, Dylan telah mencapai 25 di antaranya.

Ke-96 anak tersebut merupakan hasil Dylan mendonorkan spermanya untuk membayar biaya perkara saat ia terjerumus masalah hukum.

Seorang pria asal Georgia ditangkap karena dicurigai mabuk saat belajar psikologi di negara bagian tersebut. Orang tuanya tidak bersedia menanggung biaya pengacara, jadi dia beralih ke Xytex, bank sperma di Atlanta.

Dylan menjual spermanya masing-masing seharga $100 selama enam tahun. Dia memberikan izin kepada bank sperma untuk memberikan informasi kontaknya kepada anak-anaknya, tetapi hanya sampai anak-anak tersebut mencapai usia 18 tahun. Selama kurang lebih 10 tahun, Dylan melupakan donor spermanya dan melanjutkan hidupnya.

Segalanya berubah ketika Dylan menerima pesan sosial dari orang tua angkat salah satu anaknya. Meskipun seorang insinyur perangkat lunak yang sukses dan memiliki seorang putra, Dylan bertekad untuk menemukan semua anak-anaknya yang terasing sehingga ia dapat menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *