Fosil Hiu Raksasa Ptychodus Ditemukan di Meksiko, Mengungkap Rahasia yang Terpendam

LIMA – Penemuan fosil kelompok kadal raksasa yang telah punah di Meksiko yang terpelihara dengan baik menawarkan peluang baru untuk memecahkan misteri makhluk purba tersebut.

Seperti rupa mereka, apa yang mereka buru, dan bagaimana mereka berevolusi menjadi hiu modern.

Hiu raksasa bernama Ptychodus ini hidup pada zaman Kapur (sekitar 105 hingga 75 juta tahun lalu) dan diperkirakan memiliki panjang tubuh hingga 10 meter (33 kaki).

Seperti dilansir IFL Science, Jumat (26/4/2024), fosil mereka ditemukan di semua benua kecuali Antartika.

Meskipun pertama kali dilaporkan pada tahun 1729, genus Ptychodus tetap menjadi salah satu fosil elasmobranch yang paling terkenal (kelompok yang mencakup hiu, skate, dan pari). Banyak gigi aneh telah ditemukan, tetapi beberapa fosil, yang menunjukkan ciri-ciri kerangka tengkorak dan pasca-kranial, jarang ditemukan dan spesimen lengkap belum pernah dilaporkan.

Namun, penelitian baru yang menggambarkan spesimen lengkap dari Zaman Kapur Akhir Meksiko, termasuk kerangka tubuh yang diawetkan, telah mengubah segalanya. Penemuan ini memberikan informasi penting tentang Ptychodus dan gaya hidup misteriusnya.

Menurut penulis penelitian, kerangka baru ini “membantu memecahkan pertanyaan lama tentang Ptychodus” dan menjawab pertanyaan yang telah ada selama hampir dua abad tentang kehidupannya, hubungannya dengan spesies lain, dan perilaku hewan.

Analisis filogenetik dan ekomorfologi menunjukkan bahwa Ptychodus memang berukuran raksasa. Peneliti memperkirakan panjang tubuhnya 9,7 meter (31,8 kaki) dengan panjang rahang 1,9 meter (6,2 kaki). Sebagai perbandingan, hiu durofag terbesar yang masih hidup—hiu yang memakan organisme bersirip keras seperti karang, moluska cangkang, atau kepiting—hanya memiliki panjang 2,5 hingga 3,5 meter (8,2 hingga 11,5 kaki). Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan bahwa Ptychodus “mungkin adalah hiu durofag terbesar yang pernah ada”.

Penemuan tersebut juga menunjukkan bahwa elasmobranch misterius ini merupakan predator perenang cepat yang termasuk dalam kelompok hiu makarel (Lamniformes), termasuk hiu putih besar.

Ptychodus “mewakili mantan ahli zoologi spesialis fosil dan elasmobranch yang masih ada,” jelas tim peneliti.

Penemuan baru di Meksiko ini “menantang teori umum bahwa […] Ptychodus adalah sekelompok hiu yang hidup di dasar laut dan memakan invertebrata bentik bercangkang”. Para peneliti mengatakan bahwa Ptychodus lebih menyukai hewan bersayap keras seperti amon dan penyu, dibandingkan memakan organisme seperti ikan dan krustasea yang hidup di dasar laut.

Para peneliti juga memiliki teori tentang apa yang mungkin menyebabkan kepunahan Ptychodus selama periode Campanian – 10 juta tahun sebelum peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen yang menghancurkan tiga bagian ekosistem bumi.

Mereka menduga perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu laut atau persaingan dengan predator lain, mungkin menjadi penyebab punahnya spesies ini.

Penemuan ini merupakan kemajuan besar dalam memahami evolusi hiu dan ekologi laut prasejarah. Kerangka lengkap Ptychodus yang terpelihara dengan baik memberikan wawasan baru tentang struktur, perilaku, dan faunanya, serta membantu para ilmuwan lebih memahami peran hiu raksasa ini dalam ekosistem laut Kapur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *