Gaungkan Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, Kementan Latih Guru hingga Babinsa

JAKARTA – Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kemantan) mencanangkan peringatan krisis pangan nasional.

Untuk mensukseskan gerakan ini, BPPSDMP Kementan menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) pada tanggal 2 Mei bagi Vidyashwara, Indeks, Guru, Penyuluh Pertanian dan Pengurus Desa (BABINSA) bertajuk “Gerakan Nasional Pencegahan Krisis Pangan”. dipegang -4. 2024.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai peningkatan produksi padi dengan cara mengoptimalkan lahan limbah dan memompa sawah tadah hujan, serta memanfaatkan lahan garapan untuk padi tinggi.

Menteri Pertanian (Menton) Andi Amran Suleman mengatakan, sektor yang paling siap mewujudkan kehidupan Indonesia yang lebih baik di masa depan dan masa depan adalah pertanian dan sumber daya manusia (SDM) menjadi tumpuan pembangunannya.

“Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, kita harus menekan impor dan menghentikan impor, kita harus mengekspor. Sumber daya manusia pertanian, dari buruh tani hingga petani, bergerak cepat untuk mengambil alih. itu. Kita harus ikut menjaga ketahanan pangan,” ujarnya, Jumat (3/5/2024).

Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan beras merupakan aset strategis. Permintaan umum terhadap produk ini diharapkan dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan lokal

“Peningkatan produksi merupakan kunci dari Gerakan Nasional Kesiapsiagaan Pangan, oleh karena itu seluruh sumber daya dan dukungan harus difokuskan pada peningkatan produksi pada musim tanam saat ini dan yang akan datang,” kata Dadi.

Dedi mengatakan, Kementerian Pertanian selama ini menerapkan pendekatan sepihak dalam mendukung budidaya padi, termasuk jagung. “Dukungan sarana dan prasarana ditujukan untuk proses top-down mulai dari penyiapan lahan hingga produksi.”

Ayah berharap melalui kegiatan TOT ini kita dapat saling berkoordinasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pendidikan pertanian, yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan pertanian di Indonesia.

Acara yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 2-4 Mei 2024 ini dilaksanakan secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang serta secara daring di UPT pelatihan pertanian, pertanian provinsi dan provinsi/kota. melayani. kantor , Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan kantor Coramil di seluruh Indonesia.

Sebanyak 120.641 peserta yang terdiri dari Vidyashwars 187 orang, Guru 262 orang, Guru Pendidikan Pertanian UPT 70 orang, Tenaga Pendidik PNS Pertanian sebanyak 24.607 orang, Tenaga Pendidik PPPK Pertanian sebanyak 12.480 orang, THL Pusat sebanyak 1.375 orang, THL sebanyak 787,72 orang THL.

Dari jumlah tersebut, pelatihan tatap muka diikuti 100 orang, antara lain Vidyaswar 12 orang, guru 4 orang, penyuluh pertanian 64 orang, Babinsa 16 orang, dan guru 4 orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *