Guntur 49 Bangkit Kembali dengan Kegiatan Budaya dan Ekonomi

JAKARTA – Dewan Kedaulatan Rakyat Guntur 49 kembali bangkit setelah sempat vakum. Di bawah naungan Yayasan Kebudayaan Guntur 49, banyak kegiatan yang akan kembali digelar.

Dimulai dengan diskusi bulanan, pementasan drama, pembacaan puisi, dan workshop penulisan puisi untuk mahasiswa dan komunitas sastra di Jakarta. Guntur 49 yang menjadi perdebatan politik rutin sejak tahun 1995 akan meningkatkan gerakan yang tidak bersifat politik.

Bapak Rumah Guntur 49, penanggung jawab Isti Nugroho dalam keterangannya, Senin (6/5/2024), mengatakan, “Guntur 49 sebagai kawasan budaya akan diperkaya dengan kegiatan seni dan budaya”.

Lanjut Isti yang bekerja dan tinggal di rumah Maria Ulfah Subadio, pasangan suami istri sejak 1995 itu menambahkan, pembacaan drama The Jongos karya Indra Trunggono yang disutradarai Isti ini akan dilakukan pada Juli mendatang.

Selain rencananya akan dilaksanakan pembacaan puisi, pembacaan puisi, dan pembacaan cerpen, juga akan diselenggarakan berbagai acara seni. Kerjasama dengan kelompok seni di Jakarta dan Karang Taruna.

“Guntur 49 sebagai wadah pengembangan budaya modern yang sempat terhenti sejak Indonesia dilanda Covid-19, kini akan diaktifkan kembali,” kata Easty.

Selain debat budaya, debat seni, dan isu sosial, Guntur juga akan menyelenggarakan 49 debat politik. Tapi bukan politik praktis. Sikap politik dibandingkan sikap ilmiah.

Dia berkata, “Ini menekankan ilmu politik lebih dari praktik politik. Perkembangan ilmu politik terkait generasi muda saat ini akan menjadi topik perbincangan”.

EST telah menguraikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang dan saat ini sedang menyiapkan makalah diskusi. Selain itu, ada juga konten seni dan budaya yang akan menjadi topik pembahasan.

Percakapan dengan Generasi Z dan Milenial akan mencakup perspektif pendidikan, pembelajaran, dan hiburan yang populer di kalangan Milenial.

Kegiatan perekonomian seperti jual beli mebel, sepeda motor, mencuci dan mencuci sepeda motor dan mobil merupakan kegiatan yang dapat memperlancar penghidupan 49 masyarakat di kampung Guntur.

“Kegiatan furniture yang dipimpin oleh kakak Odik Rusdani ini sudah ada sejak tahun 2010. Selain mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, usaha ini menjadi tempat menggantungkan penghidupan keluarga Odik,” jelasnya.

Ia yakin laundry yang bekerjasama dengan banyak usaha sejenis akan tumbuh sehat sebagai bisnis komersial. “Melalui usaha yang dilakukan di Guntur 49, mulai dari pembersihan furnitur, mobil dan sepeda motor, jual beli sepeda motor, mereka dapat mensubsidi kegiatan yang dilakukan di Yayasan Kebudayaan Guntur 49,” ujarnya.

Hasil usaha ekonomi dari berbagai cabang usaha di Guntur 49 diharapkan dapat menutupi biaya operasional sehari-hari dan berkontribusi terhadap kegiatan seni, budaya, dan politik di Guntur 49.

Dukungan jangka panjang terhadap Guntur 49 akan terus diperluas agar kedepannya mampu mendanai kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh para aktivis yang tinggal di Guntur 49 saat ini.

“Upaya yang hasilnya terlihat dapat digunakan untuk membayar listrik, mengelola Musollah Maria Ulfah dan menyediakan dana sehari-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *