Hadir di Hong Kong Filmart 2025, Indonesia Pavilion Dorong Ekspansi Industri Konten

krumlovwedding.coma.co.id, Jakarta Metamediahub, salah satu unit bisnis Telkommetra, anak perusahaan PT Telkom Indonesia TBK (Telkom), mengumumkan keberadaan Indonesia Pavilion di Hong Kong International Film dan TV Market (HK Filmart), 2025, pameran konten terbesar di Asia 202.

Baca Juga :

Hong Kong Filmart 2025, diprakarsai oleh Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC), berlangsung di Pusat Konvensi dan Pameran Hong Kong pada 17-205. Berbaris. Acara ini telah melibatkan lebih dari 7.500 praktisi industri produksi, distribusi, agen penjualan, penyedia layanan dan investor serta 700 peserta pameran dari 50 negara dan wilayah untuk membangun jaringan dan mengembangkan peluang kolaborasi dalam konten kreatif.

Telkometra -Pramasaleh Haryo Utomo mengatakan bahwa partisipasi Metamediahub dalam Hong Kong Film Art 2025, yang bertujuan untuk mendukung konten Indonesia, bisnis, dan pengambilan keputusan dengan pengetahuan dan strategi untuk berkembang secara internasional, untuk memastikan bahwa produk kreatif lokal dapat bersaing dan berkembang di pasar dunia.

“Kami ingin membangun ekosistem industri konten Indonesia internasional. Hong Kong Filmart 2025 adalah platform strategis untuk memperkuat kolaborasi dengan para pemain industri global dan memperluas jaringan bisnis,” kata Pramasaleh dalam siaran pers pada hari Minggu (3/23/2025).

Pemimpin kelompok dari Urusan Strategis Metamediahub, iin Kusumastiwi, mengungkapkan bahwa kehadiran Indonesia -Paviliun di Hong Kong Film Species 2025 -acara tersebut akan menjadi pintu gerbang dalam memperkuat kolaborasi dengan pemilik konten atau produsen dengan masuk ekosistem Indonesia.

“Hong Kong Filmart 2025 juga diharapkan menjadi forum untuk mengeksplorasi peluang bisnis baru untuk mendukung pertumbuhan perusahaan konten di Indonesia, dan perluasan industri kreatif ke pasar internasional. Iin.

Sebagai penyelenggara Indonesia Pavilion, Metamediahub menawarkan 14 peserta pameran rumah produksi, asosiasi dan pemilik konten terkemuka di Indonesia. Ke -14 peserta pameran adalah Jakarta Film Week, Media Friends, Adhya Pictures, Maxstream Studios, konten MNC, gambar MVP, gerakan gerakan, metamora, film picklock, hiburan MD, 13 hiburan, visinema, produksi tanpa batas dan produksi tanpa batas dan produksi tanpa batas dan produksi tanpa batas.

Kehadiran Indonesia Pavilion pada kesempatan ini mempromosikan dan memperkenalkan tidak hanya sejumlah konten, tetapi juga berperan dalam dua agenda penting, yaitu pertemuan bisnis dan jaringan dan seminar. Pertemuan bisnis dan agenda jaringan, yang berlangsung pada 17-20 2025 Maret 2025, memfasilitasi pertemuan antara peserta pameran dan investor potensial dan mitra produksi. Fokus utamanya adalah pada penjualan konten kalengan dan pengembangan proyek baru melalui kerja sama investasi dan produksi bersama.

Sementara Indonesia -Pavilia dalam sesi tersebut, yang berlangsung pada 19 Maret 2025, tema ‘meningkatkan koneksi: Keragaman bio -budaya Indonesia merangsang kemitraan global kreatif’ dengan sejumlah rumah dan di luar negeri.

Baca Juga : Joko Anwar Garap Film Terbaru Pengepungan di Bukit Duri, Bakal Dirilis 2025

Dalam sambutannya, Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, mengungkapkan bahwa Indonesia adalah kekuatan baru dan memasuki zaman keemasan dalam industri film. Ini dapat dilihat dari pencapaian Teater Indonesia pada tahun 2024, yang dapat menarik lebih dari 81 juta pemirsa.

“Angka ini (81 juta pemirsa) melebihi jumlah pemirsa film asing di teater Indonesia. Ini adalah bukti bahwa industri kami semakin kuat,” kata Fadli.

Tidak hanya itu, pada tahun 2024, lebih dari 200 film Indonesia berhasil dirilis, dan beberapa di antaranya diakui secara internasional. “Selama dua tahun terakhir, 36 film Indonesia telah diputar di festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam dan Busan,” katanya.

Salah satu film produksi Maxstream Studios dari Telkomele Indonesia, Little Rebels Cinema Club, diputar di pemutaran perdana Festival Film Asian Yogja-Netpac (JAFF) pada Desember 2024, berhasil debut di Festival Film Internasional Internasional Berlin ke-75 (Berlinale).

Selain itu, tiga film Indonesia dipilih untuk berpartisipasi dalam Forum Pembiayaan Film Asia Hong Kong (HAF) 2025 dan Proyek Industri Hkiff Market2025, yaitu Pakar (di pangkuan Anda) dan 2 proyek dari Jakarta Film Week, yaitu napas pertama setelah koma dan terbang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *