Harga Beras Bulog Naik, Kemasan 5 Kg Jadi Rp62.500

JAKARTA – Pemerintah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras produksi Bulog, khususnya pada operasi pasar beras yang digunakan dalam Program Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP).

Kenaikan harga beras blog berlaku mulai 1 Mei 2024. Hal ini berdasarkan surat Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 tentang alokasi SPHP beras pada tahun 2024.

Mengutip keterangan resmi perusahaan, HET beras subsidi pemerintah naik dari Rp 10.900 menjadi Rp 12.500/kilogram (kg). Sekarung beras seberat 5 kg dijual seharga AMD 62.500. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi.

“Mulai tanggal 1 Mei 2024 akan terjadi perubahan harga beras SPHP mengacu pada catatan Badan Pangan Nasional tentang alokasi beras SPHP tahun 2024,” kata Bulog dalam keterangannya yang dikutip dari laman Instagram-nya, Minggu. 5/). 5/2024).

Harga beras bulog di wilayah lain di Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan naik dari Rp 11.300 menjadi Rp 13.100.

HET beras di Maluku dan Papua kemudian dinaikkan menjadi Rp13.500 dari harga sebelumnya Rp11.800. Harga beras di pasaran Indonesia masih mahal. Meski harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 15,58 persen dan harga gabah di tingkat pabrik turun 15,20 persen pada April 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga beras kualitas premium, medium, submedium, dan pecah mengalami kenaikan masing-masing sebesar 15,76 persen, 15,47 persen, 15,12 persen, dan 27,87 persen pada April 2024. waktu yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthy mengatakan ada beberapa faktor yang membuat harga beras tetap tinggi di pasar eceran. Sesuai prediksi, musim panen masih akan berbahaya atau tidak sebaik yang diperkirakan.

“Mungkin semua trader juga semakin terbuka pengetahuannya, bisa melihat prediksi ke depan seperti apa,” kata Bayou.

Ia mengatakan, kondisi geopolitik global dan penguatan dolar terhadap rupee menyebabkan perubahan harga komoditas dalam negeri, termasuk beras.

“Harga komoditas di pasar internasional masih berfluktuasi sehingga berdampak kuat pada pasar lokal. Dinamika ini menjadi pertimbangan para pelaku pasar ritel Indonesia,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *