SANAA – Kelompok Houthi Yaman telah menyerang 102 kapal Israel, Amerika Serikat (AS) dan Inggris sejak Israel melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang terkepung pada Oktober lalu.
“Sekitar 102 kapal Israel, Amerika dan Inggris telah diserang selama 202 hari agresi Israel di Gaza,” kata pemimpin kelompok itu, Abdul-Malik Al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan di saluran TV Al-Masira yang dikelola Houthi.
Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut menargetkan sekitar dua kapal yang terkait dengan Israel setiap hari.
“Navigasi kapal AS di Laut Merah mengalami penurunan hingga 80%,” ujarnya.
Al-Houthi mengatakan kelompoknya ingin memperluas dan memperkuat aktivitasnya di Samudera Hindia.
Ia menegaskan, hal ini menyebabkan kapal-kapal Amerika terpaksa menggunakan jalur laut yang lebih panjang, sehingga berdampak pada perekonomian global dan meningkatkan biaya pelayaran, asuransi kelautan, dan harga pokok barang.
“Biaya operasional asuransi kapal untuk beberapa perusahaan Amerika adalah $50 juta, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan tantangan nyata bagi mereka,” katanya.
Belum ada komentar langsung dari AS, Inggris atau Israel mengenai klaim tersebut.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sorea mengatakan kelompok itu menembakkan beberapa rudal balistik dan jelajah ke beberapa sasaran di kota pelabuhan Israel, Eilat.
Untuk menunjukkan solidaritas dengan Jalur Gaza, yang berada di bawah genosida Israel yang menghancurkan sejak 7 Oktober 2023, kelompok Houthi menembakkan rudal dan drone ke kapal-kapal yang dimiliki, berbendera, dioperasikan, atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden. .
Israel membunuh lebih dari 34 ribu warga Palestina di Gaza.
Amerika Serikat meluncurkan koalisi untuk mengusir serangan Houthi di perairan tersebut pada hari Mahkamah Internasional (ICJ) mulai mendengarkan kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza.
