Indonesia Targetkan Tambah Saham Freeport Jadi 61%, Bahlil: Demi Kesejahteraan Rakyat

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia membenarkan adanya proses perpanjangan kontrak kegiatan penambangan Freeport hingga tahun 2061. Selain itu, pemerintah juga menargetkan penambahan saham sebesar 10% dari total saham Indonesia hingga mencapai 61%.

Pernyataan Bahlil disampaikan dalam kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. Dalam kuliah umum tersebut, Bahlil menyinggung soal izin usaha PT Freeport yang habis masa berlakunya pada 2041.

Bahlil menjelaskan pemerintah berencana memperpanjang Freeport hingga 2061 dengan menambah modal saham sebesar 10% hingga 61%. “Ini maksud dari pasal 33. Kalau tembaga ada, kita akan bangun pabrik mobil, maka kita akan membangun ekosistem yang utuh di Indonesia. Ke depan akan menjadi energi hijau,” ujarnya, Jumat (5/1). 2024).

Bahlil mengatakan, tujuan penambahan saham Freeport menjadi 61% adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan semakin banyaknya kejadian, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Kenapa kita lakukan ini? Supaya kita bisa menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha. Kalau kita bangun di daerah hilir, bisa menciptakan peluang. Investasi itu ibarat kereta api, ada lokomotif dan gerbongnya,” kata Ketua Umum. BPP HIPMI periode 2015 -2019 dalam kuliah umum.

Bahlil menjelaskan, negara harus memiliki arah kebijakan yang jelas. Indonesia adalah negara kaya dan Freeport saat ini menjadi milik negara. Bahlil mengatakan pada tahun 2018, saham Freeport hanya dimiliki oleh Indonesia sebesar 9,36%, sebelum akhirnya menjadi 51,23% setelah divestasi saham PT Inalum (Persero) pada September 2018 yang membayar sekitar 3,85 miliar saham Freeport USD atau hampir Rp 60 triliun.

Selain itu, terkait penerbitan saham PT Freeport, Bahlil menjelaskan saat ini saham PT Freeport menjadi pemilik mayoritas Indonesia dengan nilai dividen sebesar Rp 300 triliun.

“Pada tahun 2018 Pak Jokowi mengatakan akan mengambil sebagian saham yang dikelola asing, dan ini adalah kekayaan Indonesia, baik minyak maupun freeport. Pemerintah Indonesia membeli hampir 4 miliar USD, dan dari pendapatan tersebut Dividen Tahun 2024 sekarang hampir “Artinya kebijakan pembelian yang dilakukan Pak Jokowi tidak sia-sia, sekarang valuasi PT Freeport sudah mencapai USD 20 miliar, Rp 300 triliun,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, proses permohonan izin usaha PT Freeport Indonesia yang habis masa berlakunya pada 2041 hampir rampung sambil menunggu revisi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019. kegiatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *