Inovasi Ala Insight IM Berbuah Bintang 5 TOP CSR Awards 2024

JAKARTA – PT Insight Investments Management (Insight IM) kembali meraih penghargaan pada kategori Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini Insight IM berhasil meraih penghargaan tertinggi yakni 5-Star Award pada TOP CSR Awards 2024 yang digelar Top Business di Raffles Hotel Jakarta pada Rabu (29 Mei 2024).

Perusahaan yang mencapai Level/Bintang 5 dinilai memiliki tingkat sistem, kebijakan, dan implementasi CSR yang ‘baik’ yang mendukung strategi pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

“InsightIM meraih peringkat bintang 4 pada Top CSR Awards tahun lalu, dan kami bangga telah meraih peringkat bintang 5 tertinggi dalam penghargaan tersebut pada tahun 2024. Program CSR InsightIM inovatif dan patut dijadikan acuan Inisiatif program CSR IM yang sesuai dengan ISO 26000 SR dan penerapan Creating Shared Value (CSV),” kata Ria M. Warganda, Direktur Eksekutif Insight IM, Rabu (29/5/29).

Pada acara tersebut, Ria M. Warganda, Direktur Insight IM, juga menerima Top Leader Award pada CSR Commitment Awards 2024. Penghargaan ini diberikan kepada pemimpin bisnis atau presiden/direktur/pemimpin puncak perusahaan. Merupakan komitmen kami untuk mendukung keseluruhan sistem, tata kelola, dan keberhasilan implementasi CSR di dalam perusahaan.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada penyelenggara kami, Majalah Top Business, atas pengakuan ini. “Seperti investor Insight IM kami, kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dan konsistensi mereka terhadap produk Insight IM Fund,” kata Ria.

TOP CSR Awards 2024 mengangkat tema “CSR dan ESG Innovation Program for Sustainable Business Growth”. Upacara penghargaan ini diadakan untuk mendorong peningkatan efisiensi dan kualitas program CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Setiap tahunnya, TOP CSR Awards selalu diikuti oleh ratusan perusahaan, termasuk perusahaan swasta Indonesia, BUMN, dan BUMD.

Menurut Ria, nilai-nilai CSR diintegrasikan ke dalam seluruh produk Insight IM Fund. Dana CSR ini diperoleh dengan mengakumulasikan sebagian keuntungan (biaya pengelolaan) dari setiap produk reksa dana Insight IM, dan digunakan untuk berbagai program yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

“Sebagaimana slogan InsightIM adalah transformasi investasi untuk dampak sosial, kami selalu mengedepankan prinsip investasi yang bertanggung jawab sosial dalam pengelolaan investasi setiap produk reksa dana,” jelas Ria.

Lebih lanjut Ria menjelaskan, sejak awal berdirinya, Insight IM telah melaksanakan program CSR yang beragam dan unggul di beberapa sektor antara lain energi terbarukan, ekosistem pertanian dan kelautan, pemberdayaan sosial ekonomi, kesehatan, kemasyarakatan, dan agama.

Contoh program CSR Insight IM yang luar biasa adalah Prowomen for Renewable Energy. Program tersebut berupa dukungan penggunaan energi terbarukan bagi kelompok petani kopi, khususnya perempuan petani kopi di Lombok Tengah, NTB.

Selain itu, program Gerakan Keluarga Pencegahan Stunting (Raga Genting) dan Gerakan Masyarakat Pencegahan Stunting (GEGATI) melaksanakan program pencegahan stunting dan gizi anak usia dini di tiga wilayah pendukung.

Program unggulan lainnya yang rutin dilakukan Insight IM setiap tahunnya adalah pemberangkatan umroh bagi masyarakat tidak mampu namun tetap berkontribusi positif terhadap lingkungan. Hingga saat ini, Insight IM telah memberangkatkan lebih dari 800 jemaah umroh.

“Bagi kami, reksa dana tidak hanya berfungsi untuk menghubungkan investor dengan pelaku usaha yang membutuhkan modal, tetapi juga menghubungkan masyarakat yang bermodal dengan komunitas dan lingkungan yang membutuhkan,” kata Ria.

Inovasi CSR Insight IM Selain program unggulan di atas, saat ini Insight IM sedang menjalankan beberapa program CSR baru, salah satunya adalah Insight Energy Village. Program yang bekerja sama dengan Yayasan Insan Bumi Mandiri dan Yayasan Inspirasi Bangunan Indonesia (YIIM) untuk mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia ini menawarkan solusi berupa unit penyimpanan berpendingin mini tenaga surya. Nelayan secara optimal menyimpan hasil tangkapannya dan memanfaatkannya sebagai alat pembuatan es balok.

“Menurut survei lokal di Desa Tanjung Boleng, Nusa Tenggara Timur, diketahui bahwa pendapatan nelayan di desa ini rendah. Hal ini bukan karena mereka menangkap ikan lebih sedikit, tetapi karena mereka tidak mampu menyimpan ikan segar dalam jumlah banyak mereka menangkapnya,” kata Ria. “Penjualannya terbatas sehingga membatasi pendapatan kami,” jelasnya.

Pak Ria mengatakan Desa Tanjung Boleng sebenarnya memiliki potensi untuk memajukan kesejahteraan nelayan karena memiliki listrik PLN. Namun pasokan listrik tersebut hanya mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

“Berdasarkan permasalahan yang ada, kami (Insight IM), Yayasan Insanbumi Mandiri, dan YIIM akhirnya berupaya menghadirkan inovasi sosial dengan menyuplai kulkas mini tenaga surya. “Cold storage ini secara bergantian akan menggunakan energi terbarukan dari panel surya, baterai, dan listrik konvensional,” jelasnya.

Dalam upaya memaksimalkan pelaksanaan program, beberapa kegiatan pelatihan dan pengembangan juga dilakukan, antara lain pelatihan pengolahan hasil laut, pelatihan kesehatan dan ketahanan keluarga, serta pelatihan literasi keuangan. Ria mengatakan, dampak program Desa Insight Energy diperkirakan akan berdampak pada beberapa aspek utama, antara lain keluarga, perekonomian, lingkungan, dan pembangunan.

Ia mengatakan, “Kami akan berkontribusi dalam memenuhi 17% bauran energi primer nasional pada tahun 2025 dengan meningkatkan kesejahteraan perikanan, menyediakan produk perikanan yang memenuhi permintaan pasar, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan energi ramah lingkungan.”

Selain program CSR di atas, Insight IM rutin menjalankan program CSR bertema sosial dan lingkungan hidup dan telah berhasil melaksanakan program Youth for Climate Action Bandung. Program ini berfokus pada pemberdayaan generasi muda untuk bersuara tentang perubahan iklim.

Program ini bekerja sama dengan lebih dari 10 mitra organisasi pemuda dan berhasil menjangkau 300 penerima manfaat langsung dan lebih dari 10.000 penerima manfaat tidak langsung. Beberapa agenda utama, termasuk kampanye dan kompetisi online serta pelatihan advokasi perubahan iklim bagi kaum muda, berhasil memberikan inspirasi dan wawasan kepada para peserta.

Misalnya, Yulia (22 tahun) seorang penyandang tunanetra dengan low vision dan aktif terlibat dalam advokasi dan menyelenggarakan lokakarya untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan kelompok yang berisiko menghadapi bencana dan krisis iklim.

Meskipun awalnya kami merasa khawatir, Yulia bekerja sama dengan tim untuk memastikan semua bahan dan fasilitas tersedia. Peserta lokakarya, termasuk guru sekolah menengah pertama dan sekolah luar biasa serta pemangku kepentingan pemerintah, terinspirasi oleh Yulia dan menyadari pentingnya inklusi dan potensi penyandang disabilitas dalam mitigasi bencana dan krisis iklim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *