Israel Tinjau Alternatif Selain Invasi Rafah

TEL AVIV – Israel sedang menjajaki alternatif serangan darat yang direncanakan terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

“Pihak keamanan sedang mempertimbangkan alternatif untuk operasi skala besar di Rafah, jika operasi ini tidak dilakukan,” lapor Radio Militer.

Meski mendapat tentangan dari dunia internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan menyerang Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina.

Rafah adalah wilayah terakhir yang tersisa di Jalur Gaza di mana Israel belum melancarkan serangan darat, meskipun Israel telah menargetkan wilayah tersebut dengan roket yang telah menewaskan banyak warga sipil.

“Dinas keamanan Israel bersikeras melancarkan operasi untuk menghilangkan jalur penyelundupan Hamas di Koridor Philadelphia (di perbatasan Gaza-Mesir),” kata stasiun radio tersebut.

Mengutip sumber-sumber Israel, laporan itu menambahkan bahwa Israel bersedia mempertimbangkan secara positif penarikan penuh dari poros Netzerim di Gaza tengah sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mencakup pertukaran tahanan.

Pada tahun 2005, tentara Israel membuat koridor sepanjang tujuh kilometer untuk memisahkan Gaza utara dari Gaza selatan, dinamai Nezarim, yang berakhir di Gaza.

Hamas, yang diyakini menahan lebih dari 130 tawanan perang Israel, menuntut diakhirinya serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan dengan Tel Aviv.

Israel telah membunuh lebih dari 34.600 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.800 orang, banyak dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

Sebagian besar wilayah Gaza berada dalam reruntuhan, dengan 85 persen penduduk di wilayah tersebut mengungsi, sehingga menyebabkan “kelaparan akibat ulah manusia.”

Israel telah dituduh melakukan genosida di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ), yang pada bulan Januari mengeluarkan perintah sementara yang mengharuskan negara tersebut mengambil tindakan untuk menghentikan praktik genosida dan menjamin akses kemanusiaan terhadap warga sipil di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *