Jenderal NATO: Rusia Tak Miliki Kekuatan untuk Terobosan Besar di Ukraina

BRUSSELS – Seorang pejabat tinggi NATO mengatakan Rusia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat kemajuan besar di Ukraina.

Komentar tersebut, yang tampaknya melemahkan Moskow, membuat militer Ukraina bersikap defensif setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Kharkiv.

“Rusia tidak memiliki jumlah [kekuatan] yang diperlukan untuk berhasil… terutama kemampuan dan kapasitas,” Jenderal AS Christopher Cavoli, Panglima Tertinggi Sekutu NATO Eropa, seperti dikutip oleh pers. Oleh AFP, Jumat (17/5/2024).

“Saya sangat dekat dengan rekan-rekan kami di Ukraina dan saya yakin mereka memantau garis depan,” lanjut Jenderal Cavoli setelah militer Ukraina memberi tahu para pejabat tinggi NATO.

Ukraina pada Kamis mengatakan pihaknya berusaha menstabilkan garis depannya di wilayah timur laut Kharkiv, tempat Moskow memperoleh perolehan teritorial terbesarnya dalam 18 bulan setelah melancarkan serangan cepat pekan lalu.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut dan militer Ukraina telah berhasil menghentikan beberapa kemajuan Rusia.

Antara tanggal 9 dan 15 Mei, Moskow merebut 278 kilometer persegi wilayah Ukraina, menurut statistik AFP berdasarkan data dari Institute for the Study of War (ISW). Ini merupakan perolehan pekerjaan lokal terbesar sejak pertengahan Desember 2022.

Cavoli mengatakan sekutu Ukraina meningkatkan dukungan senjata besar-besaran kepada pasukan Kyiv setelah Washington akhirnya setuju untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina yang tertunda selama berbulan-bulan.

“Saat ini mereka mengirimkan banyak amunisi, banyak sistem pertahanan udara jarak jauh, dan banyak kendaraan lapis baja,” katanya.

Komentar jenderal NATO itu bertentangan dengan pernyataan Presiden Zelensky bahwa seluruh dunia memikul tanggung jawab atas kegagalan Ukraina mencegah kemajuan Rusia di Kharkiv.

Menurutnya, seluruh dunia kini harus membantu Kyiv untuk mengubah situasi. Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina dalam wawancara dengan ABC News, Kamis (16/5/2024).

Perwira militer senior di Kyiv mengakui bahwa situasinya sekarang “sangat kritis” dan pasukan Ukraina berjuang untuk bertahan hidup karena mereka kalah jumlah.

Ketika ditanya apakah menurutnya kegagalan Ukraina di medan perang adalah kesalahan Amerika Serikat, Zelensky menjawab: “Ini kesalahan dunia.”

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh komunitas internasional membiarkan pasukan mengambil alih wilayah tersebut.

“Ukraina tidak bisa kehilangan Kharkiv,” katanya, seraya menambahkan bahwa dunia dapat membantu Kyiv mempertahankan kota penting di timur laut negara itu.

“Yang kami butuhkan adalah dua sistem Patriot,” kata Zelensky merujuk pada sistem pertahanan rudal canggih yang dikembangkan Amerika Serikat (AS).

“Rusia tidak mungkin merebut Kharkiv jika kita melakukannya,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *