Kebijakan Tapera Bebani Buruh, KASBI: Tidak Langsung Dapat Rumah

JAKARTA – Kongres Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menilai penandatanganan Kebijakan Perlindungan Perumahan Rakyat (Tapera) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 merupakan tindakan yang ceroboh. KASBI pun meminta pemerintah mencabut peraturan tersebut.

“Tuntutan kami adalah secepatnya mencabut RP 21/2024. Buruh telah bekerja keras dan membayar pajak pemerintah, sehingga tercipta konsep kenaikan upah yang layak dan adil bagi buruh Indonesia, sehingga buruh bisa mempunyai kehidupan yang bermartabat dan mendasar. .perlu,” kata Unang Sunarno, Ketua Umum Konfederasi KASBI, saat dimintai komentar, Selasa (28/5/2024).

Sunarno memuji penandatanganan perjanjian tersebut tanpa mengikutsertakan perwakilan serikat politik. Padahal, menurut dia, unsur serikat pekerja tidak diajak berdialog atau berdiskusi membicarakan PP.

Jadi jelas sekali pemerintah mengambil aturan tersebut secara sepihak. Prinsip hak demokrasi dan pertimbangan tidak dilaksanakan, jelasnya.

Menurutnya, pemerintah juga apatis dalam mengeluarkan peraturan, hingga sejauh ini tidak memahami penderitaan banyak pekerja. Karena pekerja juga menghadapi masalah upah, status pekerjaan dan pelanggaran hak.

Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan pemotongan gaji pekerja saat ini sudah cukup besar, dengan pemotongan lainnya berupa BPJS Kesehatan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun bahkan pajak. Ia mengatakan, pemotongan yang ada saat ini tidak bisa dibandingkan dengan kenaikan gaji.

Jadi, jika gaji seorang pekerja berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan, maka pengurangan gaji pekerja tersebut bisa mencapai Rp250.000 hingga Rp400.000 per bulan, jelasnya.

Tapera dengan memotong gaji berarti merumahkan pekerja secara massal mengingat pekerja tidak akan segera mendapat tempat tinggal, ujarnya.

Di sisi lain, Sunarno menilai sebaiknya pemerintah mengambil kebijakan perumahan pekerja dari APBN.

“Kami menduga pemotongan gaji Tapera merupakan taktik politik untuk kepentingan modal politik dan kekuasaan rezim oligarki,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *