Kenduri Swarnabhumi 2024: Guyub Masyarakat Lestari Budaya dan Sungai Batanghari

JAMBI – Kenduri Swarnabhumi, rangkaian kegiatan budaya di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang mengangkat kisah “Mengenali Peradaban Masyarakat Sungai”, memasuki tahun ketiga sejak edisi pertama pada tahun 2022.

Kenduri Svarnabhumi 2024 akan menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan kearifan lokal dengan hadirnya tim kurator dan direktur festival yang merupakan masyarakat lokal dalam penyelenggaraan festival budaya di wilayahnya.

Tim kurator dan direktur Festival Kenduri Swarnabhumi 2024 diumumkan secara resmi pada Workshop Kenduri Swarnabhumi 4-5. Juni 2024. Workshop ini bertujuan untuk mengkoordinasikan dan memperkuat narasi pelaksanaan festival budaya yang menjadi bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2024.

Salah satu dari enam kurator, Deki Syaputra yang akan menjadi kurator kearifan lokal di wilayah Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sungai Penuh, mengatakan Kenduri Swarnabhumi telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Batanghari, yakni dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. dalam menjaga Sungai Batanghari dan budaya yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai Batanghari.

“Svarnabhumi Kenduri mengingatkan masyarakat akan keterhubungannya dengan sungai, lingkungannya, dan budayanya,” kata Deki (24-06-2024)2.

Lebih lanjut, Deki mengatakan pada Swarnabhumi Kenduri 2024, pentingnya kurator dan direktur festival adalah optimalisasi untuk meningkatkan potensi tenaga lokal. Untuk mewujudkan visi dan misi pelestarian budaya di kawasan Cekungan Batanghari,

“Dengan koordinasi yang baik, kita dapat memastikan bahwa setiap unsur budaya yang kita gambarkan mempunyai makna dan relevansi yang kuat,” kata Deci (6/07/24).

Dalam penyelenggaraan Kenduri Svarnabhumi 2024, masyarakat dan masyarakat sebagai pelaku budaya lokal bersama kurator dan direktur festival dapat lebih terlibat dalam mempromosikan kearifan lokal. Melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda.

Kearifan lokal yang dianut di daerah tersebut, seperti tradisi Nahik Pamau, Kenduri Padae dan Ngalao Ndae dari kota Sungai Baniak, serta tarian Toga dari Dharmasraya, jelas Deki, merupakan tradisi yang sudah lama tidak dilakukan. . mereka bisa memberikan ilmu kepada generasi muda.

Selain itu, ia juga mengajarkan kepada generasi muda bagaimana kearifan lokal mengatur dan mempererat hubungan budaya dan lingkungan.

Direktur Festival Kabupaten Batanghari Agung Habibila mengatakan dengan adanya Swarnabhumi Kenduri 2024 maka akan banyak masyarakat dan masyarakat yang sadar akan lingkungan Sungai Batanghari. Selain itu, menurutnya, banyak benda atau benda yang ada di sungai tersebut yang bisa dilestarikan sebagai cagar budaya.

“Tradisi lama kembali hidup.” “Benang merah yang saya ambil dari tahun 2022 hingga saat ini adalah menyelamatkan Sungai Batangari,” tegasnya.

Melihat antusiasnya festival tahun ini, ia yakin Kenduri Swarnabhumi Jambi akan menjadi festival yang dinantikan warga Jambi. Apalagi dukungan pemerintah kuat dan kuat,” lanjutnya.

Diakuinya pula, keberhasilan Kenduri Swarnabhumi juga ditentukan oleh keterlibatan masyarakat lokal yang memahami dan mengenali potensi budaya masyarakat Jambi.

Kehadiran kurator lokal menjadi kekuatan yang sangat potensial untuk membangun narasi kreatif dalam menciptakan sebuah festival yang mampu mengangkat budaya lokal dan lingkungan.

Komunitas lokal sebagai pelaku festival ini, dengan dipandu oleh komunitas yang berada di bawah tanggung jawab direktur festival, memastikan keselarasan yang luar biasa dalam penyelenggaraan acara ini,” tutupnya.

Kenduri Svarnabhumi 2024 membuktikan bahwa dengan koordinasi yang baik, kolaborasi berbagai pihak dan penggunaan teknologi tepat guna, kearifan lokal dapat dipromosikan dan dilestarikan secara inovatif dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *