Kilas Balik Pilkada Jakarta 2012: Dua Pasangan Calon dari Jalur Perseorangan Tumbang

JAKARTA – Dua pasangan calon perseorangan atau perseorangan peserta pemilu awal 2012 di Jakarta tumbang. Kedua pasangan hanya menempati peringkat ke-4 dan ke-6 dari enam pasangan yang bertanding.

Kontroversi bermunculan terkait calon perseorangan yang maju pada Pilkada Jakarta 2024. Setidaknya ada tiga orang yang disebut-sebut mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta melalui jalur pribadi.

Ketiganya adalah Dharma Pongrekun, Noir Fajriansya, dan Sudirman Syed. Namun hingga Minggu (12/5/2024) pukul 23.59 WIB, saat KPU Provinsi DKI Jakarta 2024 menutup pengajuan permohonan dukungan pasangan calon perseorangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, hanya Dharma Pongrekun yang mengajukan permohonan dukungan.

“Pada hari terakhir penyerahan, KPU DKI Jakarta menerima penyerahan dokumen pendukung dari pasangan calon yaitu Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto,” kata Kepala Bidang Teknis KPU Provinsi DKI Jakarta Dadi Wijaya. .

Aliansi kandidat pada Pilkada Jakarta 2012 melalui jalur personal

Diketahui, Pilkada Awal Jakarta tahun 2012 digelar pada 11 Juli 2012. Pemungutan suara diikuti oleh 6 pasangan calon, dua di antaranya independen.

Jodi No. 1 Fauzi Bowo-Nachrovi Ramli. Duo ini didukung oleh Partai Demokrat, PAN, Hanura, PKB, PBB, PKNU dan PMB.

Pasangan no. 2 Hendardji Soopandji-Ahmed Riza Patria. Sang sahabat melanjutkan jalur pribadinya, yakni mandiri.

Berikutnya pasangan nomor urut 3 adalah Joko Widodo-Basuki Tjahaja Poornama. Duet ini didukung PDIP dan Partai Gerindra.

Hidayat Noor Wahid-Didiq J Rachbini Jodi No 4. Duet ini disponsori PKS.

Pasangan lain yang bertanding dari jalur independen adalah Faisal Batubara atau Faisal Basri yang berduet dengan Beam Triani Benjamin. Pasangan ini merupakan pasangan nomor 5.

Terakhir, pasangan nomor urut 6 Alex Nordin-Nono Sampono didukung Partai Golkar, PPP, PDS, Patriot dan beberapa parpol lainnya.

Setelah hari pencoblosan, pasangan Hendárdzi-Ariza hanya meraih 85.990 suara atau sekitar 1,98%. Pasangan ini berada di posisi terakhir.

Duo Feysel-Beam beruntung menempati posisi keempat dengan perolehan 215.935 atau 4,98% suara. Jumlah suara sah pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama tahun 2012 sebanyak 4 juta 336 ribu 486.

Dua pasangan yang lolos ke babak kedua adalah Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Fok-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Poornama (Jokowi-Ahok). Pada putaran kedua 20 September 2012, Jokowi-Ahok unggul atas Phok-Nara. Jokowi-Ahok 2.472.130 suara atau 53,82%, Phok-Nara 2.120.815 suara atau 46,18%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *