Kondisi Siswi SMP Korban Penyebaran Foto Syur Trauma, Cemas dan Takut Sekolah

Malang-R (15) masih trauma usai menjadi korban foto tak senonoh yang dibagikan seorang pria di Banjarnegara, Jawa Tengah. Bahkan korban yang duduk di bangku kelas tiga SMA pun tidak suka bersekolah.

“Korban masih shock dan tidak mau bersekolah,” kata Kepala Reserse Kriminal Polres Malang Kota Kompol Danon Judento, Selasa (5/7/2024).

Korban sudah dibantu oleh tim trauma Polresta Malang Kota, instansi terkait dan psikolog yang merawat R.

“Kami akan melibatkan beberapa psikolog dari kalangan akademisi di beberapa kampus di Kota Malang agar trauma mental ini bisa segera pulih dan korban bisa kembali bersekolah,” kata mantan Kapolsek Blimbin.

Juning Kartikasari, Ketua Yayasan Persatuan Anak Bangsa mengungkapkan, korban huruf R masih dalam tahap pemulihan akibat tersebarnya foto tak senonoh M. Sobrija (24), warga Pungelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Korban masih takut bertemu orang baru. Insya Allah (kami ikut), sekarang ada rasa takut dan cemas, kata Juning Karthikasari yang berada bersama korban.

Meski terkesan kaget dan takut, komunikasi dengan R masih sangat baik. Bahkan, R masih cukup terbuka dalam bercerita dan menyuarakan keluh kesahnya.

“Beberapa kali saya bertemu wanita lain, mereka masih baik-baik saja, tapi kami masih mencari orang lain.” “Dia membolos sekolah kemarin dan masuk sekolah hari ini karena ujian akan menentukan apakah dia akan menyelesaikan sekolah atau tidak,” jelasnya.

Sebelumnya, seorang pria bermasalah dengan polisi karena menyebarkan foto tidak senonoh siswa SMP di kota Malang. Orang ini m. Sobri ditangkap pada Rabu 1 Mei 2024 di tempat kerjanya di Jatisih, Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku dan korban saling mengenal melalui perkenalan dengan aplikasi Litmatch. Pelaku kemudian berkomunikasi secara intensif hingga mendapatkan nomor WhatsApp korban. Selain itu, di bawah pengaruh dan bujukan penjahat, lakukan panggilan video dengan penjahat.

Terakhir, korban yang tidak diperbolehkan keluar, melepas hijabnya dan melakukan video call. Ide ini dimanfaatkan Sobri hingga korban mengirimkan foto pribadinya dan mendapat permintaan untuk menunjukkan bagian sensitifnya.

Pelaku kemudian menggunakan foto dan video korban dan membagikannya kepada orang lain. Bahkan akun Instagram pelaku diketahui mengunggah foto-foto tak senonoh yang merupakan hasil ancaman pelaku terhadap korbannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *