Macron Sebut AS Tak Bisa Diandalkan: Eropa Kami Bisa Mati!

PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta negara-negara Uni Eropa melakukan perubahan tegas guna melindungi kepentingan UE menjelang pemilihan Parlemen Eropa.

Presiden Macron telah memperingatkan bahwa UE tidak dapat bergantung pada AS untuk memberikan perlindungan.

Jajak pendapat memperkirakan bahwa pemilih Uni Eropa akan beralih ke politik nasionalis sayap kanan pada pemilihan Parlemen Eropa awal bulan Juni.

Presiden Macron menyampaikan pidato kepada rekan-rekannya di Universitas Sorbonne di Paris pada hari Kamis, menyerukan perubahan besar dalam kebijakan.

“Eropa kita saat ini berada di ambang kematian, bahkan mungkin runtuh,” Macron memperingatkan Uni Eropa.

“Dia mungkin mati, itu tergantung pilihan kita,” tegasnya, dikutip Reuters, Jumat (26 April 2024).

Para pemimpin Perancis menganjurkan “kemerdekaan strategis” Eropa, khususnya produksi militer.

Dia menegaskan kembali bahwa negara-negara anggota UE harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk pertahanan dan memprioritaskan senjata yang diproduksi di dalam negeri. Kritikus melihat usulan tersebut sebagai upaya untuk melobi produsen senjata Perancis.

Macron kemudian mengatakan hal itu akan mengurangi ketergantungan benua itu terhadap Amerika Serikat.

“UE tidak pernah menjadi pengikut AS dan harus menunjukkan bahwa mereka tahu cara berurusan dengan negara lain,” katanya.

Ia juga menyerukan perubahan luas dalam kebijakan perdagangan yang adil, standar manufaktur, dan bidang lain yang mempengaruhi daya saing perusahaan-perusahaan Eropa.

Presiden Macron mengatakan, “Meskipun kita adalah satu-satunya negara di dunia yang menghormati peraturan perdagangan yang ditulis 15 tahun yang lalu, jika Tiongkok dan Amerika Serikat berhenti menghormati peraturan perdagangan dengan memberikan subsidi pada sektor-sektor penting… Hal ini tidak akan terjadi .” bekerja.”

Dia mengatakan perilaku “di luar kendali” Rusia merupakan ancaman besar bagi Eropa.

Pemerintah Rusia yakin UE telah mengambil tindakan sendiri dengan mengikuti Amerika melancarkan perang proksi melawan Rusia, salah satunya terjadi di Ukraina.

Masa jabatan Macron akan berakhir tiga tahun lagi. Partai Renaisans yang dipimpinnya, yang kehilangan mayoritas di parlemen Prancis pada tahun 2022, adalah partai sayap kanan. Rapat Umum Nasional, yang diperkirakan akan memenangkan pemilihan umum Uni Eropa di Perancis pada bulan Juni, telah mengancam akan membubarkan parlemen jika koalisi sentris presiden mengalami kekalahan telak pada bulan Juni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *