Menepis 3 Hoaks Gelombang Panas di Indonesia

JAKARTA – Kabar gelombang panas beredar luas di media sosial. Beberapa di antaranya ternyata hoax.

Berdasarkan basis informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada Rabu (22/5/2013), muncul tiga pemberitaan masyarakat mengenai gelombang panas yang memuat berita bohong dan bohong.

Salah satunya adalah pesan yang beredar di platform Facebook pada 2 Mei lalu. Pada dasarnya Indonesia sudah memasuki fase gelombang panas dengan menampilkan gambar peta Asia, dan setiap negara yang berpotensi mengalami gelombang panas ditandai dengan warna merah. Tangkapan layar menambahkan teks:

“Ada yang belum gatal?” Bulan Mei ini ternyata kita sedang memasuki fase panas. “

Tangkapan layarnya ditunjukkan di bawah ini.

Pantas saja panas banget, gerah, kacau semua, ternyata udah masuk gelombang panas.. Apakah kalian harus selalu menjaga kesehatan di musim panas karena takut badan ambruk. Mati? ??”

Berita palsu kedua juga ditemukan di Facebook pada 5 Mei 2024. Postingan tersebut mengklaim bahwa stroke disebabkan oleh minum air dingin saat terjadi gelombang panas di Indonesia. Postingan ini disertai cerita bahwa Indonesia sedang mengalami gelombang panas dengan suhu 40-50 derajat dan disarankan untuk tidak minum air dingin karena akan menyebabkan stroke.

Faktanya, klaim postingan tersebut tidak benar karena belum ada bukti ilmiah bahwa stroke disebabkan oleh suhu tinggi dan kemudian minum air dingin.

Hoax tersebut pada 5 Mei pun dibantah Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Duikurita Karnavati dengan membenarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu saat ini, fenomena cuaca panas yang terjadi di Indonesia, wilayah yang terdampak. panas. Melambai. Penjelasan tersebut dimaksudkan untuk membantah peringatan di laman Facebook pada 5 Mei tentang klaim Indonesia, Malaysia, dan Singapura akan mengalami gelombang panas.

Sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara kini terdampak gelombang panas pada awal Mei 2024. Menurut Associated Press, suhu di Kamboja mencapai 43 derajat Celcius, suhu terpanas dalam 170 tahun. Kemudian suhu di Myanmar mencapai 48,2 derajat Celcius, dan di Bangkok, Thailand, suhu terpanas berkisar antara 40 hingga 50 derajat Celcius.

Namun Indonesia tidak terkena dampak gelombang panas tersebut. Klaim bahwa Indonesia akan mengalami gelombang panas adalah salah karena kenyataannya Indonesia hanya sedang peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *