GAZA – Koridor Philadelphia merupakan koridor sempit yang dikenal dengan nama Jalan Philadelphia, terletak di perbatasan Jalur Gaza dan Mesir, tepat di kota Rafah.
Jalan tersebut memiliki panjang 14 km dan lebar yang bervariasi, biasanya sekitar 100 meter. Koridor ditandai dengan kawat berduri dan balok beton.
Israel saat ini menguasai Koridor Philadelphia, setelah sebelumnya merebut gerbang penyeberangan Rafah.
Mengapa Israel bersikeras mengambil alih Koridor Philadelphia?
Beberapa alasan utama tindakan Israel adalah sebagai berikut.
1. Laporkan keberadaan terowongan Hamas
Israel mengatakan Koridor Philadelphia penuh dengan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan barang-barang lainnya ke Gaza.
Rezim kolonial Zionis mengklaim koridor tersebut merupakan jalur penyelundupan senjata Hamas.
Jadi Israel mengatakan ingin mengakhiri perdagangan ilegal ini untuk melenyapkan Hamas dalam genosida Zionis yang telah berlangsung selama delapan bulan.
Namun Mesir menolak argumen tersebut. Menurut Kairo, Israel tidak memiliki bukti adanya banyak terowongan bawah tanah di koridor ini.
2. Cara berkeliling seluruh Gaza
Kepemilikan Israel atas koridor tersebut dipandang sebagai langkah untuk menutup secara permanen akses Gaza terhadap dunia luar, khususnya Mesir.
Dengan menguasai koridor tersebut, Israel dapat mengontrol dan menegakkan blokade total terhadap warga Palestina di Gaza.
Kini setelah Israel menguasai koridor tersebut, bantuan ke Gaza telah berkurang drastis.
3. Hancurkan hubungan dengan Mesir
Merebut koridor ini dapat mempersulit hubungan Israel dengan Mesir. Kairo mengeluhkan kemajuan Israel di perbatasannya dan belum berkomunikasi dengan pihak Israel mengenai penemuan terowongan di perbatasan.
Mesir khawatir serangan Israel akan mendorong warga Palestina melintasi perbatasan, sesuatu yang tidak dapat diterima oleh Mesir.
Ketegangan antara Israel dan Mesir meningkat ketika pasukan Zionis berusaha mengendalikan koridor tersebut.
4. Zona Demiliterisasi
Koridor Philadelphia adalah bagian dari zona demiliterisasi yang lebih besar di sepanjang perbatasan Israel-Mesir.
Berdasarkan perjanjian damai, masing-masing pihak mengizinkan sejumlah kecil tentara dan penjaga perbatasan ditempatkan di wilayah tersebut. Namun jumlah tersebut dapat diubah berdasarkan kesepakatan bersama.
Dengan menguasai Koridor Philadelphia, Israel berupaya untuk benar-benar mengakhiri blokadenya terhadap Gaza.
Namun tindakan ini juga menimbulkan ketegangan dengan negara tetangga dan memperumit situasi di kawasan.
