MADINA – Kota Madinah Al Munawaro menyimpan banyak sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya. Salah satunya adalah Museum Peradaban Nabi Muhammad SAW yang dapat dikunjungi oleh jamaah haji dan umrah dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Museum ini banyak menyimpan peninggalan Nabi Muhammad SAW, mulai dari replika rumah Nabi dan para sahabat, silsilah keluarga Nabi, kompor, tempat penyimpanan makanan dari kulit unta dan kurma, hingga senjata militer yang dikemas dengan teknologi canggih.
Asep Ridwan, pejabat museum asal Indonesia, menjelaskan proyek ini dibangun atas perintah Kerajaan Arab Saudi. Dikatakannya, proyek ini pertama kali diluncurkan oleh seorang Syech bernama Nasir Azakhroni.
“Dia menulis karya-karya yang menjadi isi museum ini sejak 17 tahun lalu. Dan museum ini terbagi menjadi beberapa bangunan berbeda yang dipamerkan dengan ensiklopedia informatif, serta salinan miniatur kota Mekah dan Madinah pada masa Nabi. “, ujarnya, Rabu (24 April 2024).
Assep mengatakan, keinginan pemerintah Kerajaan Arab Saudi menampilkan museum dengan teknologi canggih merupakan cara baru untuk memudahkan transmisi perjuangan Nabi Muhammad SAW kepada para jamaah.
“Ini merupakan pemikiran yang sangat bagus karena sekarang teknologi sudah semakin maju dan masyarakat sangat tertarik dengan multimedia semacam ini. Hal ini memudahkan kami menyampaikan risalah nabi secara menarik kepada para pengunjung,” ujarnya.
Asep mengatakan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan perhatian penuh terhadap pengerjaan proyek ini. Sehingga prosesnya melibatkan banyak ahli di bidangnya.
Selain itu, keterlibatan para ahli juga diperlukan untuk memastikan setiap benda peninggalan Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kondisi zaman.
“Dalam proyek ini kami melibatkan setiap ahli yang terkait dengan multimedia, termasuk kami memiliki media yang menunjukkan kotak ajaib, kami menampilkan benda-benda nabi secara digital, kami juga memiliki arkeolog yang membantu kami untuk melengkapi benda-benda tersebut,” tegasnya.
