NIK Dinonaktifkan, Warga Tak Bisa Daftarkan Anaknya PPDB 2024 di Jakarta

JAKARTA – Warga DKI Jakarta tidak bisa mendaftarkan anaknya pada Program Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 karena Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya sudah tidak aktif dan sudah tidak berdomisili di Jakarta. Warga yang tidak berdomisili di Jakarta namun memiliki KTP Jakarta tidak bisa mendaftar PPDB 2024 karena pembatasan kuota.

“Calon Peserta Didik Baru (CPDB) adalah warga Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga/KK dan merupakan penduduk tetap Jakarta. Maka dari itu kami mohon maaf kepada yang tidak berdomisili di Jakarta, namun tidak bisa mendaftar walaupun mempunyai KTP di Jakarta. , ” kata Budi Awaluddin, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pendidikan DKI Jakarta yang juga Kepala Dinas Statistik Vital, Senin (20/05/2024).

“Kalau dilihat dari daya tampung SMP dan SMA sangat terbatas. Sementara jumlah SD saat ini mencukupi. Kapasitasnya besar karena masih ada lowongan,” lanjutnya.

Warga yang KTP Jakarta-nya dinonaktifkan NIK karena bukan penduduk Jakarta akan melihat notifikasi untuk mendaftar akun PPDB 2024.

“Jadi kami lebih mengutamakan warga Jakarta. Ketika mereka melakukan proses pengajuan akun, proses pengajuan akun akan masuk ke aplikasi yang kami sediakan. Nah Jakarta, karena yang terdaftar di program penonaktifan sudah keluar, maka akan muncul,” kata Budi.

Sementara bagi warga ber-KTP Jakarta dan penduduk tetap Jakarta yang masih kesulitan mendaftar akun PPDB 2024, dapat menghubungi Suku Dinas Pendidikan masing-masing kantor kecamatan.

“Setelah itu mereka bisa mengurusnya di loket kelurahan kita. Mereka selanjutnya akan diarahkan dan dilayani di loket kelurahan. Tapi kalau tidak, berarti mereka tidak bisa mendaftar di Jakarta,” ujarnya.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan membuka PPDB mulai 10 Juni hingga 4 Juli 2024. Berbeda dengan pendaftaran tahun lalu, pendaftaran tahun 2024 sepenuhnya dilakukan secara online.

Pendaftaran akun dibagi menjadi tiga tahap yaitu tingkat SD, SMP, SMA, atau SMK. Pendaftaran akun dimulai pada tanggal 20 Mei di SD, 27 Mei di SD, dan 3 Juni di SMK dan SMA.

Jumlahnya di tingkat SD sebanyak 95.673 orang, kemudian di tingkat SMA sebanyak 71 ribu orang, dan di CPDB sebanyak 151 ribu orang (hanya 47 persen dari volumenya).

Sedangkan SMA CPDB hanya mampu menampung 20.130 orang, 39.141 orang (hanya 35 persen dari kapasitasnya).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *