Oposisi Venezuela Bersatu Mendukung Edmundo Gonzalez untuk Menumbangkan Nicolas Maduro

CARACAS – Dengan waktu yang hampir habis, oposisi Venezuela telah memilih mantan diplomat Edmundo Gonzalez untuk mencalonkan diri melawan Presiden Nicolas Maduro dalam pemilu bulan Juli yang menurut para analis politik akan membuat nama Gonzalez dikenal di kalangan pemilih.

Pertaruhan pada pemilu tanggal 28 Juli sangatlah besar karena Amerika Serikat telah menjadikan pemilu yang adil sebagai syarat untuk mencabut sanksi terhadap negara Amerika Selatan tersebut.

Pencalonan Gonzalez diselesaikan pada hari Jumat, sehari sebelum batas waktu hari Sabtu untuk menggantikannya dengan orang lain.

Ketika Venezuela mengadakan pemilihan presiden pertamanya sejak tahun 2018, para analis politik mengatakan Gonzalez yang berusia 74 tahun, yang merupakan duta besar Argentina pada pergantian abad ini, akan menghadapi jalan yang sulit di masa depan.

“Dia adalah kandidat yang kurang dikenal dan tantangannya adalah membuat dirinya dikenal,” kata Ricardo Ríos, kepala konsultan lokal Estrategia y Poder, menurut Reuters.

Meskipun pihak oposisi mengharapkan kandidat yang bersatu, koalisi tersebut akhirnya memutuskan untuk mendukung Gonzalez, yang menghabiskan sebagian besar karirnya di belakang layar di Kementerian Luar Negeri pada tahun 1990an dan baru-baru ini sebagai penasihat hubungan internasional koalisi oposisi.

Edmundo sangat profesional, bijaksana dan memiliki keyakinan demokratis yang kuat. “Dia tidak suka menggunakan kata-kata yang bombastis atau radikal.”

Pemimpin oposisi Jose Guerra memuji Gonzalez atas pengetahuannya yang luas mengenai isu-isu internasional, ekonomi dan politik, dan mengatakan bahwa ia berbicara bahasa Prancis dan Inggris serta bahasa aslinya, Spanyol.

“Dia sangat sabar dan mendengarkan,” kata Guerra, sambil menambahkan, “Dia akan menjalani kampanye yang sulit.”

Pihak oposisi kesulitan untuk mencalonkan kandidatnya karena banyak kandidat lainnya dilarang mencalonkan diri atau mendaftar. Mahkamah Agung Venezuela telah menguatkan larangan memegang jabatan publik bagi Maria Corina Machado, yang menang telak dalam pemilihan pendahuluan bulan Oktober.

Machado kemudian menunjuk penggantinya, Corina Uris, yang gagal mendaftar dalam sistem online panitia pemilu hingga batas waktu Maret. Hanya dua kandidat oposisi, seorang gubernur provinsi dan Gonzalez, yang dapat mencalonkan diri.

Survei yang dilakukan pada 1-3 April terhadap 1.200 orang yang dilakukan oleh lembaga survei lokal More Consulting menemukan bahwa 46% responden bermaksud memilih kandidat yang didukung Machado, sementara 22% akan memilih Maduro.

Sementara itu, Amerika Serikat pada minggu ini menerapkan kembali pelonggaran sanksi terhadap minyak Venezuela, dengan mengatakan bahwa pemerintahnya tidak menghormati ketentuan perjanjian pemilu yang ditandatangani dengan oposisi enam bulan lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *