Pakar: Putin Bisa Gunakan Senjata Nuklir Taktis dalam Skenario ‘Win-Win’ Melawan NATO

LONDON – Pakar keamanan dan intelijen global telah memperingatkan negara-negara Barat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis untuk melawan NATO.

Peringatan itu muncul setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membahas penyebaran senjata nuklir lebih lanjut dan memperingatkan terhadap ancaman dari Rusia dan Tiongkok.

Stoltenberg mengenang saat NATO melakukan latihan nuklirnya secara rahasia, namun ia menuntut lebih banyak transparansi untuk ditunjukkan kepada Kremlin.

Profesor Anthony Gliss, pakar keamanan dan intelijen global terkenal, percaya bahwa Putin perlu memahami bahwa NATO akan membalas jika dia menggunakan senjata nuklir strategis skala kecil. “Kami di NATO sangat serius dalam tekad kami untuk mengusir Rusia dari Ukraina dan Krimea,” katanya.

Namun jika koalisi berhasil mewujudkannya, hal ini mungkin merupakan bagian dari rencana Putin.

Menurut Gliss, Putin sedang mencoba untuk “memeras” NATO agar mengerahkan pasukannya, dan hasilnya adalah situasi yang saling menguntungkan bagi para pemimpin Kremlin.

Senjata nuklir strategis adalah senjata perang yang tangguh, namun hanya dapat mempengaruhi wilayah geografis yang kecil. Senjata jenis ini dirancang untuk menghancurkan sasaran musuh di area tertentu tanpa menimbulkan kerusakan radioaktif

Berbicara kepada The Mirror, profesor Universitas Buckingham menjelaskan: Putin berpikir dia mungkin bisa memenangkan perang konvensional, meskipun itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Menurut laporan pada Selasa (18/6/2024), dia berkata, “Jika dia berpikir dia tidak bisa menang dengan cara ini, dia akan mencoba memenangkan perang lain. Perang tersebut menggunakan senjata nuklir kecil ‘taktis’ di medan perang.”

“NATO berada pada posisi yang tepat untuk meyakinkan Putin bahwa dia tidak akan menguasai Ukraina, dan kami memperingatkan dia dan pemerintahannya bahwa dia akan meluncurkan senjata nuklir di Ukraina,” katanya. Tergoda dengan situasi ini, kata Gliss.

“Kita harus selalu ingat bahwa Putin, dengan hatinya yang dingin dan kejam, adalah seorang perwira KGB yang penuh perhitungan dan suka bermain poker. Spesialisasinya di KGB: menggunakan ancaman kekerasan dan, jika perlu, memaksa musuh-musuhnya yang kejam agar tunduk.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *