Pasukan China Gunakan Kapak saat Bentrok dengan Tentara Filipina di Laut China Selatan

MANILA – Penjaga pantai Tiongkok menggunakan berbagai senjata, termasuk tongkat, pisau, dan kapak, dalam bentrokan dengan pasukan angkatan laut Filipina di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Bentrokan pada hari Senin terjadi ketika pasukan Filipina berusaha untuk memasok marinir yang ditempatkan di kapal perang yang ditempatkan di wilayah sengketa Second Thomas Shoal.

Rekaman baru bentrokan yang dirilis oleh militer Filipina Rabu malam menunjukkan perahu kecil tentara Tiongkok berteriak, mengacungkan pisau dan menggunakan tongkat untuk memukul perahu karet saat sirene berbunyi.

Seorang pelaut penjaga pantai Beijing mengancam akan melukai seorang tentara Filipina dengan kapak, kata militer Filipina, sementara yang lain melontarkan ancaman serupa di depan umum.

Menurut militer Filipina, seorang tentara kehilangan ibu jarinya dalam insiden tersebut, yang menyebabkan Penjaga Pantai Tiongkok menyita atau menghancurkan peralatan Filipina, termasuk senjata.

Rekaman bentrokan yang dirilis oleh Manila sangat kontras dengan gambar yang dirilis oleh media pemerintah Beijing pada hari Rabu, yang tidak menunjukkan tentara Tiongkok memegang senjata.

Beijing bersikeras bahwa penjaga pantainya telah berperilaku “profesional dan menahan diri” selama kebuntuan tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil tindakan langsung terhadap pejabat Filipina.

Namun dalam klip yang didistribusikan oleh militer Manila, seorang pelaut Tiongkok yang berdiri di dek salah satu kapal terlihat jelas memegang kapak.

Klip lain menunjukkan seorang pelaut Penjaga Pantai Tiongkok memukul perahu karet Filipina dengan tongkat. Orang kedua juga terlihat menikam perahu tersebut.

Menurut AFP, militer Filipina mengatakan pada Kamis (20/6/2024): “Pasukan (penjaga pantai Tiongkok) kemudian mulai melemparkan batu dan benda lain ke arah petugas kami.

Mereka (perahu karet) juga dipotong sehingga tidak bisa dioperasikan.

Mengenakan kamuflase coklat dengan helm dan mantel, para pelaut Filipina tidak membawa senjata.

“Di tengah bentrokan kekerasan ini, CCG (Penjaga Pantai Tiongkok) juga menembakkan gas air mata, menambah kekacauan dan kebingungan, sambil membunyikan sirene untuk semakin mengganggu komunikasi,” tambah militer Filipina.

Panglima Angkatan Darat Filipina Jenderal Romeo Brawner mengatakan pada hari Rabu bahwa sejumlah personel Filipina tidak bersenjata dan bertempur dengan tangan mereka.

Dalam salah satu klip, terdengar suara dalam bahasa Tagalog bahwa seseorang “kehilangan satu jari”.

Manila menuduh Beijing melakukan “pembajakan” terhadap pasukannya.

Mereka menuntut pengembalian barang-barang Tiongkok yang “dijarah”, termasuk tujuh senjata, dan perbaikan peralatan yang rusak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *