Penyebab Muhammadiyah Tarik Dana Rp13 T dari BSI, Dikeker sejak 2020

JAKARTA – Industri perbankan syariah dikejutkan dengan adanya transfer dana sebesar USD 13 triliun dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) ke Dana Pimpinan Pusat (PP) Muhammadan. Bagaikan kilat di siang hari bolong, hal ini pun mulai ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. Dana Muhammadiyah kemudian ditransfer ke berbagai bank syariah antara lain Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Mumalat dan bank syariah terafiliasi lainnya.

Transfer dana tersebut tertuang dalam Memorandum Muhammadiyah No. 320/1.0/A/2024 tentang konsolidasi dana menyusul pertemuan dengan PP Muhammadiyah dan pimpinan Lembaga Amal Muhammad mengenai konsolidasi keuangan AUM. di Yogyakarta 26 Mei lalu.

Memo tersebut ditujukan kepada pihak tertentu, antara lain;

1. Dewan Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi PPP Muhammadiyah

2. Majelis Pembinaan Kesehatan Umum PP Muhammadiyah

3. Pimpinan Universitas Muhammadiyah dan Asia

4. Manajemen RS Muhammadiyah dan Isia

5. Pengelolaan usaha milik Muhammad

Rencana Muhammadiyah menarik uang dari BSI pada dasarnya mulai tahun 2020. Setelah mulai beroperasinya Dana Kesejahteraan Umum dan Perkumpulan, Muhammadiyah telah menerbitkan pedoman teknis (Juknis) mengenai penempatan dana tersebut, yang disimpan di tiga bank syariah milik negara sebelum diterbitkan. dana.

PP Muhammadiyah dalam keterangan resminya mengatakan tujuan penyaluran dana adalah pemerataan ekonomi dan mengurangi risiko sakit kesehatan dengan menyalurkan dana tersebut tidak hanya terkumpul di BSI. Menurut Anwar Abbas, Ketua PP Ekonomi Halal, Bisnis dan Industri Halal, transfer uang ini dilakukan untuk mengurangi persaingan antar bank syariah lainnya.

Pasalnya, hingga saat ini pusat penyimpanan dana massal korporasi sangat terkonsentrasi di BSI dan relatif lebih sedikit di bank lain. Hal ini dapat menciptakan risiko konsentrasi bagi dunia usaha karena mereka memasukkan investasi ke dalam satu keranjang.

“Jika hal ini terus berlanjut tentu persaingan antar bank syariah yang ada menjadi tidak sehat dan tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut,” kata Anwar suatu ketika.

Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunander mengatakan BSI berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis dan siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Alasan Muhammad Pindah dari BSI ke Bank Lain Terungkap

Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang memberikan layanan unggul, melayani seluruh segmen masyarakat, institusi dan individu, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

BSI berupaya menjadi bank yang modern dan komprehensif untuk memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap berpegang pada prinsip syariah.

Risiko konsentrasi

Risiko konsentrasi merupakan risiko keuangan yang terjadi ketika suatu entitas seperti bank memiliki terlalu banyak eksposur pada satu pihak. Suatu bank yang mempunyai banyak pinjaman kepada suatu perusahaan, maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang sangat besar jika perusahaan tersebut bangkrut.

Mengutip dari Investopedia, risiko konsentrasi mengacu pada risiko lain yang mungkin dihadapi pemberi pinjaman. Risiko ini mengacu pada sejauh mana portofolio pinjaman mereka terfokus pada peminjam tertentu atau pada sektor ekonomi tertentu.

Runtuhnya Silicon Valley Bank yang dipublikasikan secara luas pada Maret 2023 sebagian besar disebabkan oleh risiko konsentrasi investasi besar bank tersebut pada satu jenis utang: obligasi pemerintah jangka panjang.

Jika suatu entitas diketahui memiliki risiko konsentrasi yang tinggi, reputasinya mungkin ternoda dan investor mungkin kehilangan kepercayaan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *