Perang Iran dan Israel Berakhir, Komandan IRGC Klaim Serangan 300 Drone dan Rudal Melebihi Ekspektasi

TEHERAN – Setelah mengerahkan lebih dari 300 rudal dan drone, Iran mengatakan perang dengan Israel telah berakhir. Namun, Iran siap menanggapi provokasi apa pun.

Komandan IRGC Hossein Salami mengatakan kepada media pemerintah bahwa berita masih terus berdatangan, namun penilaian awal Iran adalah bahwa operasi tersebut “lebih berhasil dari yang kami perkirakan.”

Dia berkata, “Tentu saja, penduduk yang tinggal di wilayah pendudukan, para pemimpin teroris Zionis dan pasukan pendudukan rezim Zionis dan Amerika Serikat sepenuhnya menyadari konsekuensi dari serangan ini hari ini.”

Salami mengatakan, Amerika Serikat dan Prancis memberikan serangan udara terhadap Israel di Irak, Yordania, dan sebagian Suriah, namun “deretan” drone, rudal jelajah, dan rudal balistik mampu menembus kemampuan pertahanan diri di kawasan tersebut.

Dia menambahkan: “Kami bisa melakukan serangan yang jauh lebih besar, tapi kami terbatas pada kemampuan rezim Zionis untuk menyerang konsulat Iran dan membunuh pemimpin favorit kami.”

Sebelumnya, Iran mengatakan pihaknya telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa pangkalannya akan diserang jika mendukung tanggapan Israel

Mohammad Bagheri, Panglima Angkatan Bersenjata Iran, memperingatkan bahwa respons Israel terhadap aksi militer Iran akan lebih besar.

Kantor Berita Tasnim mengutip dia yang mengatakan bahwa alasan serangan tadi malam adalah pelanggaran Israel terhadap garis merah Iran.

Bagheri juga mengatakan bahwa Iran menyampaikan pesan kepada Amerika Serikat melalui kedutaan Swiss bahwa jika Iran berpartisipasi dalam “kegiatan teroris Zionis melalui pangkalan atau aset militernya di seluruh kawasan, hal ini menunjukkan kepada kita pangkalan, aset, dan pegawai lokalnya.” Daerah ini tidak akan aman. “

Dia menambahkan: “Kami juga akan menganggapnya sebagai serangan dan kami akan menanganinya dengan baik.”

Muhammad Bagheri mengatakan bahwa operasi tersebut “mencapai semua tujuannya” dan tidak ada operasi lain yang akan direncanakan jika Israel tidak merespons, menurut Tasnim.

Ia menambahkan, serangan tersebut tidak menyasar kepentingan sipil atau ekonomi, melainkan terfokus pada aset militer, terutama pangkalan intelijen di Gunung Hermon, yang digunakan untuk memfasilitasi serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah, dan pangkalan Nevatim di Gurun Negev. Dimana pesawat tempur Israel mengebom konsulat.

Bagheri mengatakan keduanya “rusak parah dan cacat,” dan memperingatkan bahwa Iran bisa melancarkan serangan “sepuluh kali lebih kuat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *