Perang Terus Berlanjut, PBB Peringatkan Eksodus Baru Warga Palestina

New York: Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mencegah “pengungsian paksa warga Palestina” lagi.

“Sejumlah orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang dan kekerasan,” kata Grandi dalam pernyataannya, Kamis (30 Mei 2024), mengutip perkiraan terbaru PBB. “Dan penganiayaan telah mencapai 114 juta orang di seluruh dunia. “

Namun, angka tersebut akan melonjak pada awal bulan depan seiring dengan pembaruan yang dilakukan Komisi, dengan alasan memburuknya situasi di Gaza.

Lebih dari 800.000 pengungsi Palestina telah meninggalkan kota Rafah dekat perbatasan Gaza dengan Mesir sejak pasukan Israel melancarkan serangan yang ditargetkan ke kota tersebut awal bulan ini, menurut perkiraan PBB.

Rafah menyambut sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina yang melarikan diri dari wilayah lain kelompok tersebut.

Pasukan pertahanan Israel telah memerintahkan evakuasi di beberapa bagian kota sambil mengirim tank dan pasukan ke pinggiran timur kota, sehingga memaksa warga sipil mengungsi ke daerah di mana puing-puing sebelumnya telah ditembaki.

Grandi memperingatkan akan adanya “deportasi Palestina lagi”, membandingkannya dengan perang Arab-Israel tahun 1948, yang menyebabkan migrasi paksa yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Nakba atau “malapetaka”.

“Hal ini akan menimbulkan masalah yang sulit diatasi dan tidak mungkin menemukan solusi atas konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini,” jelasnya.

Setelah berdirinya Israel, banyak warga Palestina mencari perlindungan sementara di Tepi Barat yang dikuasai Yordania dan Jalur Gaza yang dikuasai Mesir.

Ribuan orang mengungsi setelah perang enam hari pada tahun 1967, ketika Israel menduduki wilayah tersebut.

Perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas telah memaksa lebih dari 1,8 juta warga Gaza meninggalkan rumah mereka, pengungsian paksa Palestina terbesar sejak tahun 1948, menurut PBB.

“Belum terlambat untuk mencoba menyelamatkan jutaan orang dari bencana perang,” Grandi mendesak PBB untuk lebih melindungi orang-orang dari pengungsian.

Israel menjajah dan menindas rakyat Palestina sejak tahun 1948 hingga militan Palestina melakukan serangan mendadak lintas batas pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.

Israel kemudian membunuh lebih dari 36.000 orang, menurut Otoritas Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *