Perkenalkan Septia Sari, Wisudawan Terbaik Sarjana Terapan ITS dengan IPK 3,82

SURABAYA – Program Sarjana Terapan (D4) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mencetak lulusan unggul. Dialah Septia Pelita Sari, mahasiswa Prior Learning (RPL) Departemen Statistika Bisnis ITS yang lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3,82. Graha Sepuluh akan diwisuda pada wisuda ke-129 yang digelar di ITS November pada Sabtu (20/4/2024).

Keinginan untuk terus menimba ilmu berakar pada diri seorang siswa bernama Septi. Ia menjelaskan alasan melanjutkan studi di Departemen Statistika Bisnis ITS melalui program RPL karena pendidikannya lebih spesifik pada dunia bisnis. “Mempelajari statistik memberikan wawasan tentang industri sehingga Anda dapat membayangkan karir masa depan Anda dengan lebih baik,” tambah Septi.

Berkat kegigihannya, peraih beasiswa Indonesia Pintar itu bersiap memasuki dunia bisnis dengan memanfaatkan peluang yang ada di ITS. Hal ini dibuktikan dengan prestasi akademik yang sangat baik dengan nilai rata-rata nilai yang tinggi setiap semesternya. Alhamdulillah, sejak semester satu, mahasiswa dengan IPK tertinggi selalu masuk nominasi, ujarnya bangga.

Antusiasmenya tidak berhenti pada bidang akademik; Lulusan D3 Statistika Universitas Negeri Padang (UNP) ini juga magang di Badan Pusat Statistik (BPS) Wilayah Kerinchi, Provinsi Jambi.

Pengalaman magang ini menjadi titik awal yang memotivasi dirinya untuk menekuni dunia statistika, apalagi hal tersebut sesuai dengan minatnya. “Banyak pengetahuan dan pemahaman baru yang saya peroleh ketika terlibat dalam pendataan dan pengecekan sensus,” ujarnya.

Septi mengatakan, pengalaman magang pertamanya menjadi nilai plus baginya untuk mencoba magang di tempat lain. Selain itu, lulusan SMAN 1 Malang ini juga berkesempatan mengikuti Program Studi dan Magang Mandiri Bersertifikat (MSIB) selama berada di ITS.

Saat itu, ia mendapat kesempatan magang sebagai analis riset di PT Indextat Consultant Indonesia. Semua prestasi tersebut tak lepas dari keputusannya untuk melanjutkan pendidikan di ITS. Diakuinya, jalur karir yang ia ciptakan berawal dari penelitian tugas akhir (TA) yang mengkaji tentang pengendalian mutu di industri perkebunan. Hal inilah yang mengantarkannya pada posisinya saat ini sebagai analis riset di perusahaan tempat ia magang sebelumnya.

Namun Septi juga mengatakan perjalanan untuk mencapai titik tersebut tidaklah mudah. Menurutnya, ia kerap menemui kendala saat beradaptasi dengan lingkungan baru.

“Saat pertama kali masuk ITS (sebagai mahasiswa tingkat lanjut), harus beradaptasi dengan kebijakan dan lingkungan baru,” ujar mahasiswa kelahiran Malang, 20 September 2000 ini.

Saat itu, Sept menyikapi kendala yang ada sebagai penggerak untuk terus melanjutkan pembangunan. Ia mengaku sebenarnya belajar bagaimana berkomunikasi dan membangun relasi di lingkungan baru. “Kita harus siap membuka diri dan saling membantu agar mudah beradaptasi meski di lingkungan baru,” ujarnya.

Sept bersyukur bisa melanjutkan studi di ITS karena banyak sekali pengalaman dan kesempatan yang ditawarkan Hero Campus kepada mahasiswanya. Tak hanya itu, ia merasa didukung oleh para dosen dan tenaga kepelatihan (Tendik) yang sangat mendukung.

Ia berpesan kepada mahasiswa ITS yang sedang menempuh studi agar dapat memanfaatkan segala peluang yang ada di ITS untuk menggali minat dan potensi dirinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *