Permintaan Tenaga Perawat di Jerman Terus Meningkat

JAKARTA – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengapresiasi Duta Besar LBBP Indonesia untuk Republik Federal Jerman Arif Hawass Oegroseno atas dukungannya selama ini. Kegiatan yang dievaluasi adalah program Triple Win penempatan TKI di Jerman dengan skema Government-to-Government (G to G) pada sektor tenaga kesehatan.

Pada Selasa (30/4/2024), saat kunjungan kerjanya ke Berlin, Benny mengungkapkan, BP2MI mendapat informasi bahwa saat ini di Jerman terdapat kekurangan tenaga kerja berkualitas. Pemerintah Jerman telah mempermudah pekerja asing dengan mengamandemen “Undang-Undang Imigrasi Terampil” untuk mengisi sekitar 1,98 juta pekerjaan di Jerman.

Dengan kebijakan baru ini, pemerintah Jerman berharap dapat menarik setidaknya 60.000 pekerja terampil per tahun dari negara-negara di luar Eropa. “Pasti akan membuka peluang yang sangat besar bagi para pekerja migran kita,” ujarnya.

Dubes Arif menambahkan, saat ini di Jerman dibutuhkan 60% pegawai di sektor tenaga kesehatan (perawat) dengan gaji 2.500 hingga 3.900 euro per bulan.

Perawat juga akan mendapatkan kesetaraan profesional selama bekerja di Jerman untuk menjadi perawat yang lebih profesional dan memiliki pengalaman internasional ketika mereka kembali ke Indonesia.

Melihat semakin besarnya kebutuhan akan tenaga kerja terampil di Jerman, Kepala BP2MI pun mendorong agar skema rekrutmen tidak hanya diisi oleh pekerja migran Indonesia melalui skema G to G, namun diharapkan peluang tersebut juga dapat dibuka melalui skema P. ke skema P (Private to Private).

Tentu saja BP2MI dan KBRI Berlin akan melakukan pemantauan bersama secara ketat untuk memastikan pengerahan melalui skema P-P berlangsung sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku di kedua negara, kata Benny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *