Perundingan Damai Israel-Hamas Berhenti, Beda Paham soal Definisi Akhir Perang

TEL AVIV – Pembicaraan perdamaian antara Israel dan Hamas terhenti karena perbedaan pendapat yang besar.

Negosiasi antara Qatar dan Mesir menemui jalan buntu pada Minggu (19/5/2024), menurut laporan di surat kabar Haaretz.

Perang di Gaza dimulai pada tahun 2023. pada tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mematikan di Israel selatan yang menurut rezim Zionis menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera ratusan orang. Israel telah melancarkan serangan tanpa pandang bulu di Gaza yang telah menewaskan 35.000 warga Palestina dan melukai hampir 80.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah berusaha menjadi perantara gencatan senjata selama dua bulan, namun upaya tersebut sejauh ini tidak berhasil.

Con Television mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Tidak ada negosiasi saat ini karena Mesir dan Qatar telah mengambil posisi Hamas.”

Menurut media Israel, para mediator menawarkan gencatan senjata sebagai imbalan atas pembebasan para sandera.

Kahn, mengutip sumber anonim, mengatakan ada perbedaan pendapat besar antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel, khususnya mengenai bagaimana masing-masing kelompok mendefinisikan “akhir perang.”

Ketidaksepakatan besar lainnya, lanjut laporan stasiun TV tersebut, adalah penolakan Israel untuk membebaskan pejuang Hamas yang dipenjara tanpa syarat atas permintaan kelompok perlawanan Palestina.

Surat kabar Haaretz melaporkan, mengutip sumber asing yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui perundingan tersebut, bahwa perundingan tersebut saat ini menemui jalan buntu dan tidak menghasilkan kemajuan.

Pada hari Selasa, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan bahwa beberapa momentum telah terbangun dalam beberapa minggu terakhir. Sayangnya, segala sesuatunya tidak bergerak ke arah yang benar, katanya.

“Kita saat ini menemui jalan buntu,” katanya.

“Ada satu pihak yang ingin mengakhiri perang dan membicarakan sandera, dan pihak lain menginginkan sandera dan ingin melanjutkan perang,” jelasnya.

Israel dan Hamas telah memperingatkan bahwa tidak ada harapan kemajuan sampai mereka menyepakati sebuah isu utama.

Pemimpin Qatar juga mempertanyakan apakah Israel tulus dalam upaya mengakhiri permusuhan.

“Selama kita berbicara tentang kesepakatan dan bergerak menuju kemungkinan gencatan senjata, saya rasa mereka tidak mempertimbangkan hal itu sebagai sebuah pilihan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *